Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan aparat keamanan mengusut tuntas kasus penembakan pesawat Trigana di Papua. Dia mengatakan, penembakan pesawat tersebut tidak dapat dibenarkan.
”Harus diselesaikan secara tepat, mereka yang bertanggung jawab harus diproses secara hukum,” ujar Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Senin (9/4).
SBY mengatakan insiden penembakan ini bisa menimbulkan dampak psikologi di masyarakat khususnya di pendalaman. Karena itu, dia minta aparat bisa mencegah penembakan supaya masyarakat memiliki rasa aman dalam melakukan aktivitas di pendalaman.
Khusus untuk Papua, Julian mengatakan membutuhkan pengamanan khusus. Pasalnya sejauh ini masih banyak gangguan keamanan yang menggunakan senjata di sana.
"Ini memang bukti kalau kondisi objektif di Papua masih belum aman karena ternyata masih banyak kelompok yang memiliki senjata. Coba Anda bayangkan bagaimana bisa dibenarkan menyerang pesawat sipil, tidak ada rumusan konteks manapun termasuk dalam Hak Asasi Manusia,” ujarnya.
Saat ini aparat keamanan sedang menyelidiki peristiwa tersebut. SBY minta pasukan pengamanan di Papua tidak dikurangi. Sebagai informasi, penembakan terhadap pesawat Trigana terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 08.30 WIT. Seorang wartawan yang menumpangi pesawat tersebut tewas akibat penembakan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News