kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SBY minta maaf ke Singapura dan Malaysia


Senin, 24 Juni 2013 / 20:48 WIB
SBY minta maaf ke Singapura dan Malaysia
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Singapura dan Malaysia atas kebakaran hutan di Riau  yang menganggu udara kedua negara tetangga tersebut. Permintaan maaf tersebut disampaikan SBY dalam konferensi pers di Kantor Presiden usai menggelar rapat terbatas penangangan kebakaran hutan di Riau, Senin (24/6).

"Atas apa yang terjadi ini, saya selaku Presiden Republik Indonesia meminta maaf dan meminta pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan di Malaysia. Tentu tidak ada niat Indonesia atas apa yang terjadi ini. Dan kami bertanggungjawab untuk terus mengatasi apa yang sedang kami laksanakan sekarang ini," ujar SBY.

Presiden mengatakan saat ini bukan waktunya mencari-cari kesalahan, tapi justru fokus mengatasi kebakaran di Riau. Ia juga menyayangkan pernyataan sejumlah pejabat negara yang simpang siur. Apalagi pernyataan itu belum dicek kebenarannya. Akibatnya, pernyataan tersebut menjadi perhatian Singapura dan Malaysia.

Karena itu, SBY menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan untuk tidak memberikan keterangan yang dinilai SBY tidak semestinya. Pernyataan yang dimaksud adalah seperti bahwa ada perusahaan dari Singapura dan Malaysia yang membakar hutan di Riau. Bahkan para pejabat pemerintah menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. Menurut SBY pernyataan para pembantunya itu tidak semestinya dan tidak memberikan solusi apapun.

Pada kesempatan yang sama, SBY menginstruksikan kepada pihak kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menegakkan hukum seadil-adilnya kepada mereka yang bertanggungajawab atas kebakaran hutan tersebut, apakah mereka dari perusahaan lokal dan manca negara.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan tidak akan ada permintaan maaf dari Indonesia untuk Singapura dan Malaysia atas kebakaran hutan di Riau. "Tidak ada permintaan maaf, saya kira dari pihak Singapra juga mengetahui bahwa ini selama berartahun-tahun kondisi sudah jauh lebih baik. Upaya-upaya pencegahan dari Indonesia telah membuahkan hasil," ujar Marty saat itu.

Menanggapi pernyataan SBY yang meminta maaf tersebut, Marty yang hadir dalam konferensi pers SBY itu tidak berkomentar banyak. "Saya kira presiden pernyataannya sudah sangat jelas, sangat mendalam," ujar Marty tanpa mau berkomentar panjang lebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×