kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY minta informasi mudik disebarluaskan


Minggu, 04 Agustus 2013 / 21:37 WIB
SBY minta informasi mudik disebarluaskan
ILUSTRASI. Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Times Square, Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat, Senin (13/12/2021). REUTERS/Carlo Allegri.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para petugas di jalur mudik untuk aktif memberikan informasi kepada pemudik seputar kejadian yang berlangsung di sekitarnya. Dengan demikian, para pemudik tahu apa yang sedang terjadi dan apa saja langkah-langkah yang tengah dilakukan petugas untuk mengatasi keadaan.

"Jangan pernah berhenti menjelaskan kepada para penumpang agar mereka tahu kalau bapak-bapak sekalian bekerja. Beritahu segala keadaan yang ada, agar penumpang merasa lebih tenang," pesan SBY kepada para petugas di lapangan saat melakukan video conference di Posko Angkutan Lebaran Terpadu di Kementarin Perhubungan, Minggu (4/8).

Para petugas yang dikotak SBY tersebut antara lain Direktur Utama PT ASDP Indonesia Fery Danang Baskoro dan Nakhoda KM. Bukit Siguntang Muhadi.

Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam penjelasannya menyampaikan, salah satu tujuan dibentuknya posko ini adalah untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan Lebaran terpadu 2013. Posko juga berfungsi untuk memantapkan koordinasi antar petugas instansi terkait serta pihak-pihak di luar pemerintah.

"Dengan keberadaan posko terpadu ini permasalahan dan kendala di lapangan dapat cepat diketahui serta dapat cepat pula dicarikan jalan keluarnya, sehingga diharapkan angkutan Lebaran tahun 2013 dapat terlaksana dengan lebih tertib, lancar, aman, dan selamat sampai tujuan," kata Bambang.

Pada tahun ini diperkirakan jumlah pemudik menggunakan angkutan umum ada 18.098.837 orang. Sementara itu jumlah kendaraan pribadi sebanyak 3.027.263 unit. Untuk sepeda motor dan mobil pribadi sebanyak 1.756.775 unit.

"Kondisi ini menyebabkan ketersediaan sarana dan prasarana tidak mungkin memenuhi kebutuhan mobilitas yang terjadi sesaat dalam jumlah sebanyak itu. Oleh karena itu yang dapat dilakukan pemerintah adalah melakukan pengaturan sehingga kapasitas yang ada dapat berfungsi seoptimal mungkin mungkin untuk melayani," Bambang menjelaskan.

Hadir dalam sidak ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Seskab Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan KSAL Laksamana TNI Marsetio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×