kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

SBY memberi sinyal kenaikan BBM pada Mei


Selasa, 23 April 2013 / 15:47 WIB
SBY memberi sinyal kenaikan BBM pada Mei
ILUSTRASI. Personel Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Timur saat melakukan Operasi Zebra 2020 di DI Panjaitan, Jakarta Timur, Senin (26/10/2020). Polda Metro Jaya pastikan tak ada razia selama operasi Zebra 2021.


Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah sepertinya semakin mantap untuk segera menetapkan kebijakan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada bulan depan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti dikutip Reuters Selasa (23/4) di Singapura mengungkapkan pemerintah akan segera mengambil kebijakan terkait pengendalian BBM bersubsidi pada Mei nanti. "Insya Allah kami akan mengambil langkah yang diperlukan (untuk mengurangi subsidi) pada bulan depan," jelasnya seperti dikutip Reuters Selasa (23/4).  

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, pemerintah masih mendalami kebijakan pengendalian BBM bersubsidi dengan pemberlakuan dua harga BBM bersubsidi. Menurutnya, saat ini pemerintah masih membahas tentang rencana penambahan program sosial untuk pengentasan kemiskinan seperti beras miskin, Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Hanya saja, pemerintah belum memutuskan berapa besar penambahan volume atau frekuensi program dana bantuan sosial yang akan diberikan. "Dalam waktu dekat akan selesai. Kalau sudah selesai, akan disampaikan oleh Menko Kesra," ungkap Hatta Selasa (23/4).

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menuturkan pemerintah akan mempertimbangkan adanya percepatan dan penambahan frekuensi program bantuan sosial, khususnya yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.

Ia mencontohkan, apakah beras miskin (raskin) yang diberikan untuk 12 bulan akan ditambah menjadi 14 bulan, lalu BSM yang selama ini diberikan melalui sekolah apakah akan diberikan dalam bentuk tunai dan ditambah jangkauannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×