Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Setelah melakukan kunjungan tiga hari ke Jepang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta delegasi tiba di Tanah Air, Minggu (15/12). Setiba di Bandara Halim Perdanakusuma, SBY melaporkan bahwa tiga agenda bilateral dengan Jepang berjalan lancar.
Ketiga agenda bilateral tersebut adalah pertama, pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kedua, pertemuan dengan para pemimpin bisnis papan atas Jepang yang selama ini berinvestasi di Indonesia dan berminat untuk meningkatkan investasinya di masa mendatang. Dan Ketiga pertemuan dengan kalangan intelektual, pengamat, dan pemerhati arsitektur kerja sama kawasan.
Presiden menjelaskan bahwa pertemuan dengan PM Abe berjalan efektif dan singkat. "Kami membahas secara langsung agenda kerja sama, utamanya perekonomian yang keadaannya baik, bahkan meskipun perekonomian dunia masih belum pulih benar dari resesi, tapi hubungan Indonesia dengan Jepang pertumbuhannya positif. Sebelas persen rata-rata setiap tahunnya, dan volumenya mencapai hampir 50 miliar dolar AS," tutur SBY dalam konferensi pers.
Mantan Menko Polhumkam ini membeberkan bahawa investasi Jepang di Indonesia terus meningkat. Dari perhitungan pemerintah, nilai investasi itu telah mencapai 3 miliar dolar AS. Dalam pertemuan di Tokyo tersebut, kedua kepala pemerintahan sepakat untuk meningkatkan lagi investasi negeri Matahari Terbit tersebut di Indonesia, khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur.
SBY menegaskan ketiga agenda bilateral itu sangat penting bagi Indonesia. Dalam pertemuan itu juga, SBY dan Abe mereview apa yang telah dilaksanakan selama ini, dan sekaligus membangun kesepakatan baru apa yang akan dilaksanakan ke depan.
Agenda bilateral kedua adalah pertemuan dengan ke-15 para pemimpin bisnis papan atas di Jepang yang berinvestasi di Indonesia, dan tergabung dalam Japinda (Japan-Indonesia Association), pemerintah meminta agar mereka terus meningkatkan investasi di Indonesia. Ada 10 pemimpin bisnis papan atas Jepang yang secara langsung menyatakan keinginannya menambah investasi di Indonesia kepada Presiden.
Agenda bilateral ketiga adalah memberikan kuliah umum tentang bagaimana Indonesia memandang arsitektur kawasan, di Kensei Kinen Kaikan yang dihadiri Abe, 90 anggota parlemen dan sejumlah pemikir papan atas di Jepang. "Indonesia diundang dan diberi panggung di sana karena mereka sadar peran Indonesia tahun-tahun terakhir ini makin nyata, baik di kawasan maupun di tingkat global," terang SBY.
Presiden bilang, hampir semua yang dia sampaikan dalam kuliah umum tersebut, ada dalam statement ASEAN-Jepang yang diterbitkan di Tokyo kemarin. Indonesia menegaskan posisinya yang peduli dan terus berkontribusi untuk terciptanya kawasan yang stabil, aman, dan damai di kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News