kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bahas Inalum, SBY panggil MS Hidayat dan Dahlan


Jumat, 01 November 2013 / 14:29 WIB
Bahas Inalum, SBY panggil MS Hidayat dan Dahlan
ILUSTRASI. Harga Tiket & Jadwal Konser Jakarta Fair 2022 Hari Ini (24/6), Ada Endank Soekamti


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Presiden, Jumat (1/11).

Kedua pembantu presiden tersebut dipanggil untuk memberikan arahan terkait nasionalisasi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Berdasarkan pengamatan KONTAN, SBY didampingi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat menerima Dahlan dan Hidayat di ruang kerjanya. Dalam pertemuan ini dibahas tentang proses pengambilalihan Inalum dari Jepang.

Pengumuman nasionalisasi Inalum ini seharusnya sudah dilakukan tadi pagi, pukul 10.00 WIB di Kantor Kementerian Perindustrian oleh Memperin dan Menteri BUMN. Namun, pengumuman tersebut dibatalkan lantaran Presiden meminta agar kedua menteri tersebut menghadap terlebih dahulu ke Istana dan memberikan penjelasan tentang nasionalisasi Inalum kepada SBY yang baru pulang dari Padang kemarin.

Rencananya, konferensi pers tentang nasionalisasi Inalum akan dilaksanakan di Kantor Presiden setelah kedua menteri mendapat arahan dari SBY sekitar pukul 14.40 WIB. Pihak Istana memastikan bahwa yang akan memberikan penjelasan tentang Inalum ini adalah Menteri BUMN dan Menperin.

Seperti diketahui, kontrak Jepang terhadap kepemilikan Inalum berakhir pada 31 Oktober 2013 kemarin berdasarkan perjanjian pada tahun 1975. Karena itu per 1 November 2013 maka Inalum sudah diambilalih oleh pemerintah Indonesia dari Nippon Asahan Aluminium (NAA). Pemerintah menawarkan harga US$ 558 juta atau sekitar Rp 6,14 triliun kepada NAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×