Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Presiden, Jumat (1/11).
Kedua pembantu presiden tersebut dipanggil untuk memberikan arahan terkait nasionalisasi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Berdasarkan pengamatan KONTAN, SBY didampingi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat menerima Dahlan dan Hidayat di ruang kerjanya. Dalam pertemuan ini dibahas tentang proses pengambilalihan Inalum dari Jepang.
Pengumuman nasionalisasi Inalum ini seharusnya sudah dilakukan tadi pagi, pukul 10.00 WIB di Kantor Kementerian Perindustrian oleh Memperin dan Menteri BUMN. Namun, pengumuman tersebut dibatalkan lantaran Presiden meminta agar kedua menteri tersebut menghadap terlebih dahulu ke Istana dan memberikan penjelasan tentang nasionalisasi Inalum kepada SBY yang baru pulang dari Padang kemarin.
Rencananya, konferensi pers tentang nasionalisasi Inalum akan dilaksanakan di Kantor Presiden setelah kedua menteri mendapat arahan dari SBY sekitar pukul 14.40 WIB. Pihak Istana memastikan bahwa yang akan memberikan penjelasan tentang Inalum ini adalah Menteri BUMN dan Menperin.
Seperti diketahui, kontrak Jepang terhadap kepemilikan Inalum berakhir pada 31 Oktober 2013 kemarin berdasarkan perjanjian pada tahun 1975. Karena itu per 1 November 2013 maka Inalum sudah diambilalih oleh pemerintah Indonesia dari Nippon Asahan Aluminium (NAA). Pemerintah menawarkan harga US$ 558 juta atau sekitar Rp 6,14 triliun kepada NAA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News