kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

Satu Direktur Bukit Asam Bakal Jadi Tersangka


Kamis, 01 April 2010 / 11:25 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan alat floating crane di PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Muara Enim, Lampung, terus bergerak maju. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Marwan Effendy memberi bocoran siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan perkara dengan total kerugian Rp 362 miliar.

"Ada dua yang ditetapkan sebagai tersangka. Satu direktur operasional atau direktur niaga, dan satu pengusaha," ujar Marwan kala ditemui di kantornya, Kamis (1/4). Hanya, Marwan masih enggan memberi bocoran nama lengkap dua tersangka tersebut. "Dalam waktu dekat ditetapkan," tandasnya. Ia bilang, penyidik terus melengkapi berkas perkara sebelum mengumumkan tersangkanya.

Sementara itu, Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah memastikan bahwa penyidik juga sudah melakukan pemanggilan terhadap pejabat yang diduga mengetahui proses penunjukan pengadaan floating crane alias pelampung pengangkut alat berat di Pelabuhan Tarahan tersebut.

Yang jelas, Arminsyah mengatakan, penyidikan yang dilakukan kejaksaan berdasarkan bukti yang cukup bahwa penyewaan floating crane tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×