Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan salah satu wujud reformasi struktural yang gagal, adalah belum dikonversinya nilai ekspor dari dolar Amerika menjadi rupiah. Ia menilai kebocoran ekonomi Indonesia terjadi lantaran kegagalan reformasi struktural.
Salah satunya hasil ekspor yang tidak dikonversikan kepada rupiah. Sandi mengklaim reformasi struktural yang digadang-gadang tersebut belum terjadi empat tahun terakhir ini.
Terkait hal tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan hasil ekspor tidak langsung dikonversi ke rupiah karena berkaitan dengan atruan perndang-Undangan. "Karena masih ada Undang-Undang devisa bebas." ujar Bambang, Kamis (17/1)
Bambang menyebut hingga saat ini Indonesia masih menganut rezim devisa bebas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar.
Bambang menambahkan bahwa undang-undang tersebut sudah ada sejak orde baru berakhir. "Ya zaman krisis lah." ujarnya
Pemerintah memang tidak bisa memaksa seluruh Devisa Hasil Ekspor (DHE) kembali ke dalam negeri. Padahal, jika 100% valas masuk ke BI, kemudian rupiah yang diciptakan dari pendapatan, bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang makin baik bagi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News