kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Said Didu: Ignasius Jonan cocok menjadi Dirut PLN


Senin, 18 Agustus 2014 / 21:47 WIB
Said Didu: Ignasius Jonan cocok menjadi Dirut PLN
ILUSTRASI. Promo Mister Aladin 1-24 Maret 2023, Diskon Tiket Pesawat Domestik Hingga Rp 150.000


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan profil Ignasius Jonan, sosok yang pas ditempatkan di PLN. "PLN butuh pemimpin seperti beliau," katanya, Senin (18/8).

Seperti diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyebut nama Ignasius Jonan yang saat ini menjabat sebagai Dirut KAI sebagai calon calon Dirut Pembangkit Listri Negara (PLN). 

Menurut Said, struktur permasalahan di KAI saat Jonan mulai menjabat jauh lebih rumit dibandingkan di PLN. Jika Jonan mampu menyelesaikan permasalahan di KAI, maka di PLN juga bisa walaupun ukuran bisnis PLN memang lebih besar. Apalagi permasalahan di PLN adalah kebijakan eksternal seperti subsidi, kerjasama dengan pihak ketiga dan pendisiplinan pengguna listrik. "Saya yakin Jonan bisa atasi itu," kata Said.

Sementara itu untuk pengganti Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, Said mengatakan sulit mencari orang seperti itu. Said dulu menjadi salah satu tim seleksi. Ia melihat Karen punya kompetensi, intergritas dan keberanian. Itu yang tidak dipunya orang Pertamina saat ini. Ada yang berintegritas baik tapi tak punya keberanian, ada yang ambisius tapi tak berintegritas.

Sedangkan untuk pengganti Dirut Garuda, Emirsyah, Said mengatakan banyak orang yang bisa melakukannya. Saat ini yang dibutuhkan adalah orang yang mampu mengelola aset untuk menjaga stabilitas keuangan. Disana persoalannya adalah meningkatkan pendapatan perusahaan. Beban keuangan Garuda semakin berat, sedangkan kemampuan mendapatkan hutang sudah mentok. "Jadi harus bikin ekspansi," kata Said tanpa mau menyebut nama calon yang cocok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×