kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Rupiah Mendekati Rp 16.000 Per Dolar AS, Ini Kata Jokowi


Selasa, 24 Oktober 2023 / 12:30 WIB
Rupiah Mendekati Rp 16.000 Per Dolar AS, Ini Kata Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menilai pelemahan nilai tukar rupiah masih aman


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti pergerakan nilai tukar rupiah yang terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, Senin (24/10), rupiah ditutup ke level Rp 15.934 per dolar Amerika Serikat (AS).

Walau hampir mendekati level Rp 16.000 per dolar AS, Jokowi masih meliha bahwa secara persentase, depresiasi rupiah masih aman. Hal ini juga sejalan dengan perekonomian Indonesia yang masih tetap solid di tengah melemahnya perekonomian global karena masih bisa tumbuh di atas 5%.

“Persentase depresiasi mata uang kita juga masih aman. Aman untuk sektor riil, keuangan, dan inflasi,” tutur Jokowi dalam agenda BNI Investor Daily Summit 2023, Selasa (24/10).

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil rebound. Hingga tengah hari ini, rupiah spot tetap bertengger di level Rp 15.886 per dolar AS. Ini membuat rupiah menguat 0,3% dibandingkan dengan penutupan Senin (23/10) yang berada di Rp 15.934 per dolar AS.

Baca Juga: Rebound, Rupiah Spot Dibuka Menguat ke Rp 15.886 Per Dolar AS Pada Hari Ini (24/10)

Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bertemu Presiden Jokowi salah satunya melaporkan kondisi perekonomian global terkini, pada Selasa, (23/10).

Selepas pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan, situasi global ikut mempengaruhi tekanan pada rupiah. Salah satunya kondisi suku bunga acuan AS yang kemungkinan masih akan terus naik.

“Kita semua tahu fenomena global saat ini dengan AS yang menghadapi inflasi yang cukup tertahan tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup kuat. Mereka kemudian mengeluarkan signal,” terangnya.

“Atau paling tidak dibaca market bahwa higher for longer itu akan terjadi. Dan ini yang disebabkan banyak capital flowing back to Amerika Serikat,” lanjutnya.

Sri Mulyani juga menyebut bahwa kondisi dolar AS kuat secara global. Sehingga, pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan untuk menghadapi situasi ini. Kebijakan yang disiapkan nantinya akan menyasar nilai tukar rupiah terhadap dolar, inflasi maupun untuk sektor riil

“Kita harus sinkronkan kebijakan moneter dan fiskal agar dalam situasi di mana pemicunya adalah negara seperti AS dampaknya ke ekonomi bisa kita mitigasi dan diminimalkan,”ucap  Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×