kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.051   -14,96   -0,21%
  • KOMPAS100 1.054   -1,99   -0,19%
  • LQ45 828   -2,98   -0,36%
  • ISSI 214   -0,31   -0,14%
  • IDX30 423   -0,91   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   -0,04   -0,01%
  • IDX80 120   -0,37   -0,30%
  • IDXV30 125   1,10   0,89%
  • IDXQ30 142   0,13   0,09%

Rupiah dekati Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI: Tak sama dengan 1998 atau 2008


Jumat, 20 Maret 2020 / 15:33 WIB
Rupiah dekati Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI: Tak sama dengan 1998 atau 2008
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia secara live streaming di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Di pasar spot hari ini, kurs rupiah semakin melemah mendekati level Rp 16.200 per dollar AS.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah semakin terpuruk. Di pasar spot hari ini, kurs rupiah semakin melemah mendekati level Rp 16.200 per dollar AS. 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.172 per dollar AS pada pukul 15.07 WIB. 

Baca Juga: Analis: Rupiah berpotensi terus melemah ke level Rp 17.000 per dolar AS

Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa kondisi yang terjadi pada nilai tukar rupiah saat ini berbeda dengan apa yang terjadi pada masa krisis moneter maupun krisis keuangan sebelumnya. 

“Yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan 1998 atau 2009. Sekarang yang terjadi adalah kepanikan seluruh pasar keuangan global, termasuk pemilik modal karena begitu cepatnya virus Corona merebak di negara-negara maju,” tutur Perry dalam konferensi pers usai mengikuti rapat terbatas virtual dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri lainnya, Jumat (20/3). 

Penyebaran Covid-19 dengan eskalasi yang tinggi di negara seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa, menurut Perry, memicu investor dan pelaku pasar melepaskan aset-asetnya di pasar modal baik itu saham, obligasi, hingga emas. 

Baca Juga: Jokowi dorong kebijakan moneter untuk jaga nilai tukar rupiah

Investor saat ini lebih memilih untuk mengoversikan aset menjadi uang tunai (cash) terutama dalam denominasi dollar AS sehingga terjadi pengetatan pasokan dollar di pasar keuangan global. Dalam konteks ini lah pelemahan mata uang banyak negara terjadi, termasuk Indonesia. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×