kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI Bakal Buka Rute Ekspor Langsung ke China Tanpa Transit, Ini Kata Ekonom


Kamis, 25 April 2024 / 14:37 WIB
RI Bakal Buka Rute Ekspor Langsung ke China Tanpa Transit, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. pemerintah berencana melakukan ekspor ke China tanpa transit di pelabuhan Singapura


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, salah satu pembahasan pada High Level Dialogue on the Cooperation Mechanism (HDCM) di Labuan Bajo adalah perihal transportasi. 

Luhut ingin agar ekspor Indonesia tanpa transit di Pelabuhan Singapura. Indonesia harus bisa langsung ekspor ke China. Sebab itu, kata Luhut, perlunya ada mitra pelabuhan agar pelaksanaan ekspor secara langsung. 

Rencananya, mitra tersebut adalah Pelabuhan Ningbo Zhousan Provinsi Zhejiang China. Luhut berharap rute pelayaran ekspor langsung adalah Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatra Utara - Pelabuhan Ningbo Zhousan Provinsi Zhejiang China.

"Sehingga nanti Kuala Tanjung itu bisa langsung ekspor mengirim kontainer ke luar negeri, tidak perlu menjadi feeder dari Singapura. Bukan apa apa, tapi ya kita kemandirian Indonesia kita harus tunjukkan juga ke depannya," jelas Luhut dikutip, Rabu (24/4).

Baca Juga: Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Menaikkan BI Rate Jadi 6,25% Pada RDG April

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mewaspadai bahwa pembukaan rute tersebut jangan hanya menguntungkan pihak China saja, di mana barang ekspor dari Indonesia minim sementara barang impor bebas masuk ke Indonesia.

“Bisa jadi juga untuk menembus pasar baru di Sumatera yang selama ini banyak dipasok dari Malaysia. Saya menduga ada arah menggantikan barang-barang Malaysia yang ada di Pulau Sumatera. Gantinya adalah barang impor dari China secara langsung,” kata Nailul kepada Kontan, Kamis (25/4).

Terkait rencana tersebut, Nailul menegaskan bahwa pemerintah perlu mempersiapkan berbagai kebijakan hingga infrastruktur sehingga barang ekspor bisa langsung ke China dan memotong jalur tidak melalui Singapura.

“Selama ini kan kenapa menggunakan Singapura, karena kapal mereka besar dan pelabuhan di Singapura siap dengan itu. Dari sisi kebijakan pun juga bisa membuat biaya yang sangat minim. Waktu tunggu bongkar muat pun kita kalah jauh, tentu itu biaya bagi kapal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×