kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan RI Belum Bisa Ekspor Langsung ke China


Kamis, 25 April 2024 / 13:56 WIB
Ini Alasan RI Belum Bisa Ekspor Langsung ke China
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/12/2023).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rencana pemerintah untuk bisa melakukan ekspor langsung komoditas ke China bakal memberi beberapa keuntungan bagi Indonesia. Sayangnya, selama ini Indonesia belum memiliki kapal besar untuk mengangkut ekspor jarak jauh.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi mengatakan sejauh ini Indonesia terkendala persoalan logistik, sebab belum memiliki mother vessel atau kapal besar.

“Jadi kita masih tetap pakai feeder vessel ke Singapura, nah dari Singapura dilakukan transhipment. Sepreti itu kira-kira yang terjadi,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).

Memang Singapura sejauh ini menjadi tempat transit kapal besar untuk membawa logistik ke berbagai negara. Untuk itu, kata Didik, itu sebabnya Indonesia memanfaatkan Singapura untuk membawa barang ekspor-impor Tanah Air.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi

Baca Juga: Luhut Ingin Ekspor Indonesia Langsung ke China

Didi menuturkan, kapal-kapal yang selama ini digunakan Indonesia belum mampu menempuh perjalanan jarak jauh. Menurutnya, dibutuhkan kapal besar untuk mengarungi negara-negara tertentu salah satunya China.

“Selama ini kita kendalanya itu (tak punya kapal besar). Kenapa kita memanfaatkan Singapura, karena itu saja sebenarnya,” tuturnya.

Indonesia saat ini berencana agar bisa ekspor langsung ke China tanpa lagi melakukan transit ke Singapura. Adapun pelabuhan yang ditunjuk yakni Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara menuju Pelabuhan Ningbo Zhousan.

“Sedang kita upayakan, terutama untuk jarak-jarak dekat kita lebih baik langsung misalnya wilayah ASEAN,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×