kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Revitalisasi SMK, pemerintah anggarkan Rp 5,3 T


Rabu, 17 Mei 2017 / 22:44 WIB
Revitalisasi SMK, pemerintah anggarkan Rp 5,3 T


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

SOLO. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menganggarkan Rp 5,3 triliun untuk program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

"Alokasi dana untuk program revitalisasi itu, untuk sebanyak 219 SMK nasional," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kemendikbud, Hamid Muhammad, usai meresmikan program revitalisasi SMK di GOR Manahan Solo, Rabu (17/5).

Hamid Muhammad mengatakan, dari alokasi anggaran sebanyak tersebut bersumber dari Kemendikbud senilai Rp 3,4 triliun dan pemerintah daerah masing-masing provinsi Rp1,9 triliun.

Menurut Hamid Muhammad, dalam program revitalisasi SMK ada lima komponen yang menjadi perhatian, yakni aspek pendidikan, kurikulum, tenaga pendidik atau guru, fasilitas belajar, kerja sama dengan lembaga industri.

"Aspek yang paling penting soal kualitas lulusan SMK yang siap kerja," kata Hamid Muhammad.

Hamid berharap aspek kurikulum SMK agar selalu terbaru dan fleksibel sesuai sumber daya manusia yang kebutuhan oleh lembaga industri. Kualitas guru tidak boleh ketinggalan, dan harus berkualitas.

"Kami mencatat tenaga guru untuk SMK masih kekurangan. Kami berharap kekurangan tenaga pengajar sekitar 91 ribu orang dapat dipenuhi hingga 2019 mendatang," katanya.

Selain itu, SMK juga harus mendapat dukungan fasilitas belajar yang baik seperti sekolah yang belum memiliki alat praktek perlu dilengkapi. SMK juga masih banyak memiliki ruang kelas, tetapi belum ada ruang praktiknya. Hal ini yang perlu diperbarui termasuk peralatannya.

Kendati demikian, pihaknya terus mendorong semua SMK untuk memiliki mitra kerja dengan lembaga industri, sehingga mereka ada komunikasi soal dunia kerja. Hal ini melalui Instruksi Presiden (Impres) Nomor 2 Tahun 2016 dapat merekatkan kembali kerja sama antarlembaga yang saat ini kurang intensif.

Menurut dia, banyak lembaga di dunia bisnis dan industri mengeluhkan soal kualitas lulusan SMK. Mereka perlu peningkatan hingga dapat lulus test kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan dunia industri.

Pihaknya akan melihat perkembangan di 219 SMK yang melaksanakan revitalisasi, pada Oktober hingga November 2017 mendatang.

Pihaknya juga berharap pengembangan berkelanjutan tetap harus dilakukan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dunia industri dan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×