Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo merencanakan untuk membentuk dua menteri baru terkait investasi dan ekspor. Pasalnya dua bidang tersebut dianggap sebagai kunci utama untuk pertumbuhan Indonesia. Namun, dua bidang tersebut dinilai belum dapat berjalan dengan baik saat ini.
"Apakah perlu kalau situasi seperti ini menteri investasi dan ekspor khusus, penyakit kita ada disitu," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Selasa (12/3).
Ungakapan tersebut bukan tanpa alasan dilontarkan oleh Jokowi. Sebelumnya Jokowi mengungkapkan Indonesia saat ini masih mengalami defisit neraca dagang US$ 8,6 miliar. Hal serupa juga diungkapkan Jokowi pada kinerja investasi di Indonesia. Meski banyak investor yang tertarik, Jokowi bilang realisasi investasi tidak lebih dari 10%.
"Saya paling gregetan kita mengerti kesalahan kita tapi kita gak bisa menuntaskan," terang Jokowi. Oleh karena itu, dua menteri yang dicanangkan Jokowi tersebut dinilai dapat menjadi solusi. Dua menteri tersebut juga diakui ada di sejumlah negara lain.
Ia bilang bila kehadiran dua menteri tersebut nantinya tidak bisa menyelesaikan masalah berarti ada kesalahan di seluruh pemerintahan. Oleh karena itu, selain peran pemerintah pusat, pemerintah daerah juga perlu untuk memudahkan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News