Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) mencapai Rp 43,3 triliun hingga Maret 2024. Realisasi ini meningkat 20,7% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, meningkatnya realisasi bansos awal tahun ini bukan dipengaruhi adanya kepentingan Pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Melainkan, eksekusi penyaluran bansos pada kuartal I-2023 lebih rendah, karena saat itu Kementerian Sosial sedang melakukan pengaturan terhadap data Terpadu Kesejahteraan Sosial (TKS).
“Sehingga eksekusinya dan juga modalitas antara transfer ke Himbara maupun PT Pos tertunda pada Januari-Maret 2023,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (26/4).
Nah setelah adanya eksekusi data pada tahun lalu, penyaluran bansos pada awal tahun 2024 berjalan dengan lancar, sehingga proses penyalurannya lebih cepat.
Baca Juga: Ini Kata Menko Airlangga Soal Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal I
Lebih rinci, penyaluran bansos yang disalurkan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp 20,4 triliun, antara lain disalurkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta KPM, dan kartu sembako bagi 18,7 juta KPM.
Kemudian, disalurkan melalui Kementerian Kesehatan sebesar Rp 11,6 triliun, antara lain untuk PBI JKN bagi 96,7 juta peserta.
Disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebesar Rp Rp 9,9 triliun, antara lain untuk Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 7,9 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah bagi 650,4 ribu mahasiswa.
Disalurkan Kementerian Agama Ro 1,4 triliun, antara lain untuk PIP bagi 1,5 juta siswa dan KPI kuliah bagi 37,1 ribu mahasiswa.
Terakhir, sebanyak Rp 34 miliar lainnya mengalir ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pelaksanaan tanggap darurat bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News