kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ratusan Ribu TKI Ilegal akan Segera Mudik


Rabu, 27 Januari 2010 / 10:41 WIB
Ratusan Ribu TKI Ilegal akan Segera Mudik


Reporter: SS. Kurniawan, Yohan Rubiyantoro, Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pekerjaan rumah pemerintah bakal tambah menumpuk. Sebab, ratusan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara ilegal atawa tanpa dilengkapi dokumen resmi di Malaysia akan pulang kampung alias mudik dalam waktu dekat. Kepulangan TKI ilegal tersebut buntut dari rencana Pemerintah Negeri Jiran yang akan menggelar razia besar-besaran terhadap pendatang asing tanpa izin, termasuk asal Indonesia.

"Mereka akan melakukan razia mulai 15 Februari nanti," kata Juru Bicara Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia Widiarka Ryananta kepada KONTAN, Selasa (26/1). Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur mencatat, saat ini ada lebih dari dua juta TKI yang mengadu nasib di Malaysia. Sebanyak 1,2 juta di antaranya mengantongi izin kerja resmi. Tapi, lebih dari 800.000 TKI tidak memiliki dokumen resmi atau "TKI kosong".

Menurut Widiarka, tak semua TKI ilegal memilih kembali ke tanah air. Banyak juga yang bertahan di Malaysia dengan cara mengurus surat pengganti laksana paspor (SPLP) ke kantor kedutaan atau konsulat Indonesia yang ada di Malaysia. Kedutaan Besar RI memang memfasilitasi penerbitan SPLP bagi TKI ilegal dengan biaya 15 ringgit. Setelah mendapatkan surat pengganti paspor tersebut, mereka harus melapor ke Kementrian Imigrasi Malaysia.

Sejak minggu lalu, Widiarka mengungkapkan, sudah lebih dari 250 TKI ilegal yang mengurus SPLP. Tapi, angka ini baru di kantor kedutaan, belum termasuk konsulat. Kendati begitu, Widiarka mengaku, ada juga TKI ilegal yang nekad kucing-kucingan dengan petugas razia. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa, yang penting risiko mereka tanggung sendiri. Karena kalau tertangkap hukuman penjara dan denda menanti," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×