Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi atawa average propensity to consume ratio masyarakat Indonesia pada bulan Januari 2021 meningkat.
Bank Indonesia (BI) mencatat, average propensity to consume ratio di bulan tersebut mencapai 73,2%. Posisi ini lebih tinggi dari rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi pada Desember 2020 yang hanya 69,0%.
“Peningkatan proporsi konsumen pada Januari 2021 diikuti dengan menurunnya rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio),” tulis Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (8/2).
Saving to income ratio pada bulan Januari 2021 tercatat 15,3% atau turun dari level sebelumnya yang mencapai 20,8% pada bulan Desember lalu
Baca Juga: Selama satu dekade, pemerintah menyuntik Rp 186,47 triliun ke BUMN
Seiring dengan hal itu, rata-rata rasio pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) pada Januari 2021 meningkat dari 10,2% pada bulan sebelumnya, menjadi 11,5% pada Januari 2021.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, peningkatan rata-rata proporsi konsumsi terhadap pendapatan terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta per bulan.
Sementara itu, penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan juga terjadi pada seluruh tingkat pengeluaran responden, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juat per bulan.
Selanjutnya: BPK merampungkan hasil audit terhadap investasi BPJS Ketenagakerjaan tahun 2017-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News