kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramah lingkungan dan kerek ekonomi, KRL akan dikembangkan di sejumlah daerah


Senin, 01 Maret 2021 / 17:26 WIB
Ramah lingkungan dan kerek ekonomi, KRL akan dikembangkan di sejumlah daerah
Presiden Joko Widodo menjajal Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (1/3/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo, Senin (1/3). Jokowi bilang, KRL merupakan moda transportasi yang perlu dikembangkan di Indonesia. Sebagai moda transportasi massal, KRL juga dipandang ramah lingkungan.

"Kereta listrik ini ramah lingkungan, saya kira moda transportasi di negara kita kedepan harus semuanya mengarah kepada kereta," ujar Jokowi saat meresmikan KRL Jogja-Solo, Senin (1/3).

Jokowi juga mengungkapkan, KRL lebih efisien dan ekonomis. Sehingga nantinya dapat mempercepat pergerakan orang dan barang.

"Kita harapkan ini bisa membantu baik mobilisasi orang maupun barang dari Jogja ke Solo, Solo ke Jogja dan juga bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi kita," terang Jokowi.

Baca Juga: PLN pasok kebutuhan listrik KRL Jogja-Solo dengan daya 44.320 kVA

Sejalan dengan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan elektrifikasi jalur Kereta Api Jogja-Solo ini sejalan dengan program Presiden. Konektivitas, integrasi antar moda, dan modernisasi pada seluruh aspek transportasi di Indonesia menjadi visi utama.

“KRL Jogja-Solo merupakan KRL pertama yang beroperasi di luar Jabodetabek. Ke depannya KRL seperti ini akan dikembangkan di kota-kota lainnya,” ucap Budi.

KRL Jogja-Solo memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan Kereta Rel Diesel Prambanan Eskpres (KRD Prameks). Antara lain waktu tempuh perjalanan KRL Jogja-Solo lebih cepat.

Walaupun lebih cepat, tarif KRL masih sama seperti sebelumnya yaitu sebesar Rp 8.000 berlaku tetap untuk semua rute. Tarif tersebut telah mendapatkan subsidi dari Pemerintah melalui skema public service obligation (PSO).

Dalam satu hari, KRL Jogja-Solo dapat melayani 20 perjalanan KRL yang melintasi 11 stasiun yakni Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari, dan berakhir di Stasiun Solo Balapan.

Pembangunan elektrifikasi lintas Jogja-Solo sepanjang 62 km dimulai tahun 2019. Sebelum beroperasi, KRL Jogja-Solo telah melewati serangkaian pengujian dan safety assessment terhadap sarana dan prasarananya.

Uji coba dengan penumpang terbatas dilakukan pada 20 Januari hingga 7 Februari 2021. Selanjutnya pada 10 Februari 2021, KRL Jogja-Solo mulai beroperasi perdana menggantikan layanan KA Prameks yang dialihkan pelayanannya ke lintas Jogja-Kutoarjo.

Sistem pembayaran KRL Jogja-Solo yang juga dioperatori oleh PT KCI ini sama dengan KRL Jabodetabek. Pembayaran menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Commuterpay, uang elektronik bank dan bisa melalui aplikasi yang menyediakan fasilitas scan barcode.

Selanjutnya: KRL Jogja-Solo dapat melayani 1.600 orang dalam satu kali perjalanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×