Reporter: Patricius Dewo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah di Indonesia menjadi masalah klasik yang tidak pernah selesai sejak negeri ini merdeka. Tidak hanya ketimpangan pembangunan antara desa dan kota, ketimpangan pembangunan juga terjadi antar pulau, terutama Pulau Jawa dengan pulau-pulau lain.
Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) berjanji menciptakan pusat perekonomian baru di daerah yang berada di Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini Pulau Jawa menyumbang sekitar 60% perputaran ekonomi Indonesia dan Pulau Sumatera sebesar 20%. Sementara pulau-pulau yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya mendapatkan sisa 20%.
Agar porsi ekonomi tidak hanya terpusat di Jawa dan Sumatera, maka pemerintah akan meningkatkan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur akan memperluas konektivitas antar daerah. "Jadi kita harus menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di luar Jawa," ujar Bambang dalam konferensi pers Indonesia Development Forum (IDF) 2018 di Jakarta, Selasa (10/7).
Ada tiga strategi pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Pertama, melakukan pembangunan di wilayah dengan potensi pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi, mempercepat pembangunan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan kota metropolitan.
Kedua, melakukan pembangunan di wilayah yang potensial, dengan memfokuskan pada pembangunan pusat kegiatan wilayah atau lokal pada kawasan pedesaan, dan kota-kota yang ada di daerah.
Ketiga, melakukan pembangunan infrastruktur, dan pelayanan dasar pada daerah tertinggal, kawasan perbatasan, daerah kepulauan, dan kawasan timur Indonesia. Pemerintah juga membangun daerah pinggiran untuk mendorong inisiatif dan inovasi lokal.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan mengatakan, Pemerintah Australia berkomitmen membantu Indonesia mengurangi ketimpangan yang terjadi di antar wilayah. Sebab, Australia menganggap Indonesia sebagai mitra penting dalam mencapai pembangunan bilateral, regional, dan global. "Kami akan lakukan riset di Jawa dan Sulawesi untuk memantau ketimpangan yang terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News