kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Purbaya Optimistis Suntikan Rp 200 Triliun ke Perbankan Turunkan Bunga Pinjaman


Selasa, 16 September 2025 / 14:51 WIB
Purbaya Optimistis Suntikan Rp 200 Triliun ke Perbankan Turunkan Bunga Pinjaman
ILUSTRASI. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). Menteri Keuangan Purbaya optimistis penambahan likuiditas Rp 200 triliun ke sistem perbankan jadi cara efektif mendorong pertumbuhan ekonomi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis bahwa penambahan likuiditas Rp 200 triliun ke sistem perbankan menjadi salah satu cara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia menilai, kebijakan tersebut mampu menggerakkan sisi permintaan dan penawaran sekaligus, tanpa menimbulkan risiko inflasi berlebih dalam jangka pendek.

"Kalau kita lihat dari pengalaman tahun 2021 sama waktu itu juga kreditnya masih lemah kan. Waktu itu pemerintah tambah uang ke sistem kreditnya bisa tumbuh juga," ujar Purbaya kepada awak media di Jakarta, Selasa (19/6/2025).

Menurut Purbaya, penambahan uang di sistem perbankan akan meningkatkan likuiditas perbankan. Hal itu otomatis membuat bunga pinjaman menurun.

Baca Juga: Besok! Purbaya Mulai Guyurkan Rp 200 Triliun ke Bank Himbara

Purbaya menjelaskan, kondisi tersebut akan mengubah perilaku masyarakat dan dunia usaha. Menurutnya, rumah tangga yang sebelumnya menyimpan dana di bank, akan terdorong untuk membelanjakan uangnya.

"Akibatnya tadi kalau bunga turun masyarakat yang tadinya suka simpan uang di bank mulai belanja," katanya

Sementara, perusahaan yang tadinya ragu, akan lebih berani meminjam ke bank seiring bunga yang turun. "Artinya sisi demand dan supply akan tumbuh berbarengan," terang Menkeu.

Menkeu menepis kekhawatiran bahwa kebijakan injeksi dana ke sistem perbankan akan langsung menimbulkan inflasi. Ia menegaskan, selama ekonomi masih lesu, tambahan likuiditas akan terserap pasar.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Suntikan Dana Rp 200 Triliun ke Himbara Bisa untuk Kopdes Merah Putih

"Ini kan kita kemarin lesu ekonominya dengan adanya itu pasti akan diserap sistem dan belum akan menimbulkan inflasi sampai mungkin beberapa tahun ke depan sampai pertumbuhan ekonomi kita di atas 6,5%-6,7%," pungkasnya.

Selanjutnya: Inilah 10 Nama Calon Hakim Agung Disetujui DPR, Cek Gaji & Tunjangan Hakim Agung 2025

Menarik Dibaca: Riset OCBC FFI 2025: Generasi Muda yang Punya Dana Darurat Turun Jadi 19%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×