kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Purbaya Hati-hati Tangani Shadow Economy, Dampaknya Belum Terlihat dalam Waktu Dekat


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 10:51 WIB
Purbaya Hati-hati Tangani Shadow Economy, Dampaknya Belum Terlihat dalam Waktu Dekat
ILUSTRASI. Laporan APBN Kita Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat jumpa pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (22/9/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/09/2025. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah akan menempuh langkah secara hati-hati dalam menangani shadow economy


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah akan menempuh langkah secara hati-hati dalam menangani shadow economy atau ekonomi bawah tanah (underground economy). Menurutnya, upaya membawa aktivitas ekonomi informal ke sistem formal memerlukan perencanaan matang agar tidak menimbulkan distorsi baru.

“Pada dasarnya gini, kita akan coba bawa itu ke ekonomi yang enggak underground lagi dengan berbagai langkah nanti,” ujar Purbaya dalam acara Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jumat (10/10).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Dukung Program Tax Amnesty Berulang

Meski begitu, Purbaya mengingatkan bahwa persoalan shadow economy bukanlah hal baru. Aktivitas ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan berbagai kebijakan yang pernah dijalankan sebelumnya belum memberikan hasil yang jelas. Karena itu, ia menegaskan pemerintah tidak akan terburu-buru mengambil langkah baru sebelum melakukan evaluasi mendalam.

“Kalau saya lihat itu kan sudah puluhan tahun di sini dan katanya udah ada langkah-langkah selama ini tanpa dampaknya enggak jelas juga. Jadi saya akan hati-hati merespons pertanyaan itu apakah kita bisa tangkap ke depan, saya belum tahu, saya akan lihat dulu,” jelasnya.

Purbaya menilai banyak estimasi mengenai potensi shadow economy yang beredar di publik kerap tidak akurat. Menurutnya, secara logika, kegiatan dengan istilah ekonomi bawah tanah ini, sulit diukur karena memang tidak tercatat dalam sistem ekonomi resmi.

“Banyak pernyataan tentang itu, banyak yang bilang untungnya ini sekian itu, saya enggak percaya hitungannya. Karena namanya underground, pasti enggak bisa dihitung. Jadi kemudian hitungan mereka salah total,” tegasnya.

Ia menambahkan, langkah pemerintah dalam mengatasi shadow economy akan difokuskan pada upaya memperkuat pelacakan dan pencatatan ekonomi nasional terlebih dahulu. Namun, Purbaya menegaskan, pemerintah tidak akan berasumsi bahwa sektor bawah tanah ini bisa segera masuk ke sistem ekonomi formal dalam waktu dekat.

“Jadi saya akan hati-hati, jadi saya enggak akan asumsikan itu bisa masuk ke ekonomi kita tiba-tiba dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Baca Juga: Gara-Gara Trump vs Xi Jinping, Harga Bitcoin Terjun Bebas ke US$ 108.000

Selanjutnya: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Jangan Terpaksa Impor Etanol untuk BBM

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Sheet Mask untuk Kulit dan Kecantikan, Pakai dengan Cara Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×