kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR: Konsep rusun TOD, ideal untuk pekerja penghasilan rendah


Selasa, 11 Desember 2018 / 11:47 WIB
PUPR: Konsep rusun TOD, ideal untuk pekerja penghasilan rendah
ILUSTRASI. Kehadiran rumah susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran rumah susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang sebagian besar diperuntukkan bagi para pekerja golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah perkotaan dinilai memberikan efisiensi sangat tinggi.

Hal ini lantaran lokasinya dekat dengan transportasi publik, khususnya kereta commuter yang melayani sistem metropolitan Jabodetabek.

“Ukurannya pun juga cukup ideal untuk hunian, yaitu tipe 32 dan tipe 70. Setiap towernya dialokasikan 25%-30% untuk MBR. Adanya program pembangunan rusun TOD akan meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah di mana tahun 2018 capaiannya sebanyak 1.041.323 unit,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Selasa (11/12).

Pada kesempatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, terlaksananya groundbreaking ini membuktikan adanya sinergi bukan hanya antar BUMN, tetapi juga sinergi antar Kementerian/Lembaga.

“Kita berharap masyarakat penghuni Rusun ini nantinya juga memanfaatkan transportasi publik guna mengurangi pemakaian kendaraan pribadi baik mobil atau motor, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi udara,” kata Rini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dengan terlaksananya pembangunan TOD merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan transportasi di Jabodetabek.

Menurut Menhub, Kementeriannya juga akan melakukan pembenahan terhadap sejumlah stasiun. Ini tidak lepas dari upaya antisipatif terhadap terus bertambahnya penumpang kereta commuter.

Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 m2 sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit.

Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.

Kemudian, Rusun TOD Jurangmangu, Tangerang Selatan dibangun oleh PT. Hutama Karya (Persero) diatas lahan seluas 4,6 Ha sebanyak 4.510 unit yang juga terdiri atas 6 tower.

Dan terakhir Rusun TOD Cisauk, Kabupaten Tangerang dikerjakan oleh oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 2.641 unit yang terbagi dalam 6 tower, dengan tahap pertama dibangun 832 unit terbagi menjadi 300 unit hunian subsidi dan 532 unit hunian non subsidi.

Sebelumnya, juga telah dibangun beberapa hunian rusun dengan konsep TOD, antara lain di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.

Diharapkan konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×