kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puncak Belanja Akan Terjadi di Kuartal II-2024, Saat Momen Idul Fitri


Jumat, 16 Februari 2024 / 18:54 WIB
Puncak Belanja Akan Terjadi di Kuartal II-2024, Saat Momen Idul Fitri
ILUSTRASI. Ekonom memproyeksi puncak belanja masyarakat terjadi pada kuartal II-2024


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Institute yakin, belanja masyarakat tetap akan solid pada tahun 2024, meskipun pada awal tahun ada indikasi penurunan belanja. 

Ini terlihat dari data indeks belanja Mandiri Spending Index (MSI) per akhir Januari 2024 yang sebesar 197,9 atau menurun dari akhir tahun 2023 yang sebesar 220,8. 

Pun bila melihat data Survei Penjualan Riil (SPR) Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2024 sebesar 216,0 atau juga menurun 1,0% mom. 

Meski ada penurunan tingkat belanja pada awal tahun ini, Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono yakin belanja masyarakat masih akan solid ke depan. 

Baca Juga: Normalisasi Permintaan, Penjualan Ritel Menyusut di Awal Tahun 2024

Terutama saat memasuki kuartal II-2024, pada saat masyarakat merayakan hari raya Idul Fitri.

“Puncak konsumsi akan terjadi di kuartal II-2024 karena ada Lebaran. Jadi, kemungkinan puncaknya di kuatral II-2024 orang berbelanja,” tutur Yudo kepada Kontan.co.id.

Meski demikian, Yudo tetap mewanti-wanti ada hal yang perlu diperhatikan terkait aktivitas berbelanja masyarakat, terutama menyangkut daya beli.

Pertama adalah terkait inflasi. Tingkat inflasi pada awal tahun perlu diperhatikan, terutama dari sisi inflasi pangan bergejolak.

Bila inflasi terus merangkak naik, maka masyarakat akan lebih mengalokasikan belanja ke bahan pokok dan akan lebih iris dalam membelanjakan uangnya.

Selain itu, ada faktor ketidakpastian global yang dampaknya akan dirasakan oleh Indonesia. Bahkan tak menutup kemungkinan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terjadi.

“Banyak PHK, karena pelemahan global ini dampaknya ke tenaga kerja beberapa sektor cukup besar. Kalau ini terjadi, maka akan menjadi tekanan khusus bagi daya beli masyarakat,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×