kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PT JM gandeng tujuh perusahaan besar


Senin, 01 Juli 2013 / 09:11 WIB
PT JM gandeng tujuh perusahaan besar
ILUSTRASI. Pialang memonitor layar perdagangan saham di Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Fahriyadi | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Jakarta Monorail (PT JM), Sabtu (29/6) lalu, meneken kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk membentuk konsorsium. konsorsium ini yang akan melanjutkan proyek monorel Jakarta. Ada tujuh perusahaan yang terlibat, dan enam di antaranya berasal dari luar negeri.

Ketujuh perusahaan itu adalah Bangkok Mass Transportation System PCL dari Thailand, Singapore Technology Electronics Limited dan SMRT International Pte Ltd dari Singapura, Changchun Railways Vehicles Co. Limited dan China Comunications Construction Company Limited dari China, serta TUV Rhinelad Group dari Jerman. Satu perusahan lokal yang terlibat adapah PT Indosat Tbk . Konsorsium ditargetkan bisa menyelesaikan proyek pada 2016.

"Mereka adalah perusahaan pilihan dengan kompetensi dan pengalaman untuk kesuksesan monorel Jakarta," terang Direktur Utama PT JM, Sukmawati Syukur (29/6).

Ia mencontohkan, China Comunications Construction Company Limited terbukti ahli di bidang konstruksi. Kiprahnya di Indonesia sudah berhasil dalam proyek jembatan Suramadu. Lalu, Bangkok Mass Transportation sudah bisa mengelola monorel di kota Bangkok. "Monorel Bangkok menjadi model kami untuk membangun proyek serupa di Jakarta." terang Sukmawati.

Sedangkan Changchun Railways adalah pemasok kereta untuk proyek ini. Lalu, PT Indosat akan berperan sebagai penyedia sistem teknologi informasi.

Adapun Singapore Technology Electronics akan bertugas menggarap sistem kelistrikan. Sementara, SMRT International adalah operator MRT di Singapura yang diharapkan bisa memberi masukan dan juga menjadi model pembangunan proyek berbasis rel di Jakarta.

Sementara TUV Rhinelad adalah perusahaan sertifikator transportasi berbasis rel terbesar di dunia. Perusahaan asal Jerman itu akan menjadi pengarah teknis perencanaan dan pemberi sertifikasi proyek.

Direktur Teknis PT JM, Bovanantoo bilang, kini, pihaknya fokus menyelesaikan review desain fisik proyek. Lalu, pembangunan diharapkan mulai pada Oktober tahun ini dan selesai tiga tahun.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta proyek monorel selesai kurang dari tiga tahun. Tujuannya tak laina agar permasalahan kemacetan Jakarta segera teratasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×