kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Proyek Kereta Api Batubara di Kalimantan Tengah Tertunda


Selasa, 25 Mei 2010 / 11:00 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Realisasi proyek rel keretaapi khusus pengangkutan batubara di Kalimantan Tengah bakal tertunda. Penyebabnya, 15 investor yang berminat menggarap proyek yang ditawarkan lewat kerjasama pemerintah dan swasta alias public private partnership (PPP) tersebut meminta penundaan pengajuan dokumen pra-kualifikasi.

Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedi S. Priatna bilang, investor minta perpanjangan waktu untuk melengkapi dokumen tender. "Ada beberapa syarat ingin mereka matangkan," ujar dia kepada KONTAN, Senin (24/5).

Sebetulnya, Dedi mengungkapkan, batas akhir pengajuan dokumen pra-kualifikasi untuk proyek rel keretaapi sepanjang 185 kilometer itu jatuh pada 21 Mei 2010 lalu. Tapi karena ada permintaan perpanjangan waktu, pengajuan dokumen mundur menjadi 4 Juni 2010 nanti.

Menurut Direktur Pengembangan Kemitraan Pemerintah dan Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra, penundaan terpaksa dilakukan lantaran ada dua syarat utama yang belum dilengkapi investor agar bisa lolos ke tahap prakualifikasi.
Syarat pertama, investor harus memiliki kas sedikitnya US$ 2 juta. Kedua, investor harus memiliki total aset mencapai US$ 10 juta.

Nah, untuk memenuhi syarat tersebut, ke-15 investor tersebut berusaha membentuk konsorsium dengan perusahaan lainnya. "Kalau mereka sendirian tidak akan bisa memenuhi dua syarat tersebut," imbuh Bastary.

Ke-15 investor tersebut adalah Vestindo Primaland, Itochu Corporation, PT Jasapower Indonesia, IL & FS Transportation Network Limited, Soma-Ircon-Avantika Consortium, China Communications Construction Company,
PT MAP Resources Consortiums, PT Darshanaa Consortium, PT Bakrie Indo Infrastructure, PT Mega Guna Ganda Semesta, PT Industri Keretaapi, PT Barito Pacific Group, PT Mandira Sani Pratama, PT Trans Kutai Kencana, serta PT Sarida Utama.

Program Manajemen Spesialis Bappenas Lukas Hutagalung menjelaskan, nilai investasi proyek rel keretaapi Purukcahu-Bangkuang itu ternyata juga membengkak. Semula ditaksir cuma US$ 1,5 miliar saja, tapi kini menjadi US$ 2,2 miliar. Soalnya, "Belum memasukkan biaya untuk perbaikan pelabuhan dan angkutan sungai di sekitar proyek," ungkap dia.
Dengan penundaan ini, Lukas memperkirakan, paling cepat pembangunan proyek rel keretaapi tersebut baru bisa dimulai pada pertengahan 2011. "Proses pembebasan lahan pun sudah tidak bermasalah, hanya tengah menjalani proses di Kementerian Kehutanan," ujarnya.
Christine Novita Nababan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×