Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah menilai, dampak dari percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap ekonomi baru bisa terasa, paling cepat di kuartal IV-2020.
“Dampak percepatan realisasi program PEN akan lebih terasa pada kuartal IV-2020. Walaupun tidak akan mampu membuat perekonomian Indonesia kembali tumbuh positif,” kata Piter kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).
Karena itu, dia menebak perekonomian Indonesia masih akan tumbuh negatif di periode Juli-September 2020. Prediksi CORE, pada kuartal III-2020, ekonomi Indonesia akan kontraksi 3% secara year on year (yoy).
Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi di kuartal II-2020 sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS) di level 5,32% yoy.
Baca Juga: Askrindo catatkan penjaminan KMK PEN capai Rp 2,5 triliun
Piter menilai, pemulihan ekonomi di kuartal III-2020 sejalan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Perekonomian Indonesia pada kuartal III tidak akan seburuk kuartal II,” jelas dia.
Sebagai catatan, sampai dengan 2 September 2020, realisasi PEN baru Rp 271,94 triliun. Angka tersebut setara dengan 39,11% dari pagu sebesar RP 695,2 triliun.
Secara spesifik, dari akhir Agustus sampai 2 September 2020 atau dalam Rp 6,35 triliun. Dalam waktu dua hari saja, penyerapannya sudah mencapai 2,4% dari realisasi akhir bulan lalu.
Bila ditelisik, percepatan penyerapan anggaran sudah menjadi tren sejak Agustus lalu dengan realisasi selama sebulan penuh senilai Rp 63,93 triliun. Lebih banyak daripada realisasi Juli yang hanya Rp 23,05 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri salurkan dana PEN lewat platform Investree
Adapun, strategi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk percepatan penyaluran program PEN di kuartal III-2020 ini dilakukan dalam tiga langkah.
Pertama, akselerasi eksekusi program PEN. Kedua, memperkuat konsumsi pemerintah dengan mendorong penguatan belanja pegawai. Ketiga, perkuat konsumsi masyarakat dengan cara akselerasi dan modifikasi bela perlindungan sosial.
Selanjutnya: Naik terus, rasio utang capai 34,53% terhadap PDB di akhir Agustus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News