Reporter: Kiki Safitri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih belum maksimal direalisasikan.
Program ini diluncurkan Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur tahun 2012 lalu dan dilanjutkan dalam masa kepemimpinan Anies Baswedan. Program ini masuk dalam program prioritas DKI, namun perlahan program ini mulai terabaikan.
“Kita coba kejar terus. Saya ingin memastikan bahwa potensi error dalam KJP harus diturunkan. Jangan sampai kita memenuhi target angka tapi di dalam target akurasi tidak terpenuhi,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/9).
Dalam rapat Anggota Badan Anggaran (Banggar) di DPRD DKI Jakarta baru-baru ini, jumlah penerima KJP Plus pada 2018 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Anggota DPRD DKI Gembong Warsono menyebut, walaupun KJP plus merupakan program unggulan, namun sejauh ini jumlah peserta KJP malah semakin merosot. Namun demikian, Anies menyebut sejauh ini persyaratan keikutsertaan KJP tidak berbeda dengan sebelumnya.
“Iya (sama dengan tahun lalu). Sama, sesuai aturan saja,” ujar Anies.
Diketahui bahwa anggaran KJP pada tahun 2018 berdasarkan APBD, mencapai angka Rp 3,975 triliun yang akan dialokasikan pada 872.000 peserta. Namun pada tahun ajaran 2017/2018 hanya ada 805.015 siswa KJP yang menerima dananya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News