kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Produsen rokok no 5 terbesar, Nojorono semprot disinfektan pasar-pasar Kudus


Senin, 11 Mei 2020 / 16:55 WIB
Produsen rokok no 5 terbesar, Nojorono semprot disinfektan pasar-pasar Kudus
ILUSTRASI. Buruh linting rokok menghitung uang Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri di pabrik rokok PT. Nojorono, Kudus, Jateng, Kamis (24/7). Pembagian THR kepada 7613 buruh rokok tersebut guna membantu buruh memenuhi kebutuhan saat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Andreas


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAWA TENGAH.  Sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, PT Nojorono Tobacco International bekerjasama dengan sejumlah Instansi di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa pasar tradisional.

Pimpinan PT Nojorono Tobacco International  Stefanus JJ Batihalim menyataka, perusahaan akan melakukan segala upaya yang ditempuh guna pencegahan penyebaran COVID-19. 

“Upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19 harus dilakukan merata dan berkesinambungan, mulai dari penggunaan perlengkapan APD hingga kebersihan lingkungan masyarakat terutama pada fasilitas umum,” ujarnya  dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (11/5). 

Kata Stefanus, berbagai upaya yang dilakukan tidak efektif tanpa konstribusi dan kesadaran seluruh pihak. Makanya,  Norojoni terdukung dengan kerjasama yang baik dari berbagai Instansi dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama melawan COVID-19,” imbuhnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catur Sasi Penanggungan menyatakan  penyemprotan disinfektan pada dasarnya efektif, apabila dilakukan secara rutin berkala.  “Penyemprotan disinfektan akan efektif pada tempat yang sering dikunjungi manusia dan pada benda yang sering dijamah oleh manusia,” imbuhnya.

Lokasi utama penyemprotan disinfektan dilakukan di Pasar Tiban karena aktivitas pasar lebih pendek dan pedagang tidak menentu berasal dari berbagai daerah sehingga lebih beresiko untuk penyebaran dan penularan virus. 
Jadwal penyemprotan disinfektan dimulai sejak tanggal 04 Mei 2020 di area pasar Tiban di Kelurahan Panjunan dan area pasar tiban di Desa Nganguk, secara rutin.
 
Kepala Desa Nganguk, Lina Ermawati menambahkan penyemprotan disinfektan iniyang rencananya dilaksanakan sebelum aktivitas Pasar Tiban dimulai, yaitu pada pukul 06.00. “Kami secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada Desa Nganguk, yang terdiri dari 5 RT dan 9 RW setiap hari Minggu,” tambahnya.

Nojorono Tobacco International adalah perusahaan rokok terbesar kelima di Indonesia, setelah HM Sampoerna dan Bentoel Group. Nojorono didirikan pada tanggal 11 Februari 1932 dan berpusat di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini terkenal sebagai pemilik merek dagang Djinggo dan Clas Mild.

Sedangkan nama merek lainnya: Astrokoro, 234 dan Kaki Tiga yang Trio, nama perusahaan awal sebelum akhirnya berubah menjadi Nojorono.
Berbeda dengan perusahaan lain yang umumnya dikuasai oleh satu keluarga secara turun-temurun, Nojorono dikendalikan secara kolektif oleh lima keluarga sekaligus. 

Awalnya adalah Tjoa Kang Hay, yang pernah bekerja untuk Nitisemito, mengajak saudaranya, Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping untuk mendirikan Trio. Setelah itu Kang Hay mencari pasangan baru di Kudus, yakni Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay, untuk mendirikan Nojorono.

Didirikan pada 11 Februari 1932, inovasi terbesar adalah rokok tahan air . Nojorono juga memiliki hak paten atas temuannya ini. Produk ini dimungkinkan berkat penggunaan parafin dalam proses produksi rokok. 

Rokok produksi Nojorono sangatlah populer di kalangan pelaut dan nelayan, dan juga merek yang paling terkenal, Clas Mild. Meskipun di kota-kota besar Indonesia, Minak Djinggo sudah tidak banyak beredar, tapi di pesisir laut seperti daerah pantura masih sangat diminati oleh nelayan karena cita rasa yang khas, tahan lama, dan harga murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×