kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi Beras Diprediksi Kurang 5 Juta ton, Impor Bakal Ditambah?


Kamis, 13 Juni 2024 / 13:18 WIB
Produksi Beras Diprediksi Kurang 5 Juta ton, Impor Bakal Ditambah?
ILUSTRASI. Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Panama di pelabuhan Malahayati, kab Aceh Besar, Aceh, Senin (10/6/2024). Badan Pengan Nasional (Bapanas) mencatat stok beras cadangan pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,81 juta ton dan berada dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Idul Adha. ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memprediksi produksi beras di tahun ini kurang kurang dari 5 juta ton. 

Prediksi itu seiring dengan adanya defisit produksi beras pada periode Januari-Juli 2024 yang mencapai 2,6 juta ton. Sementara, pada semester II/2024 produksi diprediksi beras diprediksi terus tergerus. 

"Kalau diskusi saya dengan Pak Menteri Pertanian memproyeksikan sekitar 5 juta ton (kekurangan produksi beras). Dilihat dari grafik dan pattern di semester kedua memang agak berat produksinya," ujar Arief dalam Raker bersama Komisi IV DPR RI, dipantau Rabu (12/5). 

Saat dikonfirmasi, Arief belum bisa berspekulasi ihwal penambahan impor dari kuota yang telah ditetapkan yaitu 3,6 juta ton di tahun ini. Menurut dia, Bapanas bersama dengan Kementerian Pertanian berupaya menutup kekurangan ini dengan peningkatan produksi dalam negeri. 

Baca Juga: Realisasi Impor Beras Bulog Capai 2 Juta Ton

Beberapa langkah yang sudah dilakukan seperti penambahan alokasi pupuk subsidi dari semula 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton termasuk peningkatan pompanisasi. 

"Sekarang saja dari 3,6 juta ton (kuota impor), kita masih pelan-pelan, baru 2 juta ton. Nanti kalau diperlukan, tapi kita usahakan dalam negeri. Sayang 3 juta ton impor itu Rp 30 triliun (mengalir ke petani luar negeri)," ucapnya. 

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut, realisasi impor beras hingga saat ini telah mencapai 2 juta ton dari beras 3,6 juta ton tahun ini. Adapun sebagian besar beras impor tersebut didatangkan dari Vietnam, Thailand dan Pakistan. 

"Kami standby kalau butuh tinggal ambil," tutur Bayu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×