kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Prabowo Minta Menteri Kurangi Kegiatan Seremonial Hingga Perjalanan Dinas


Rabu, 23 Oktober 2024 / 16:58 WIB
Prabowo Minta Menteri Kurangi Kegiatan Seremonial Hingga Perjalanan Dinas
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto tiba untuk berfoto bersama dengan para menteri dan kepala badan negara setingkat menteri Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Prabowo minta jajaran menterinya untuk menelusuri kembali APBN dan DIPA agar pelaksanaan anggaran efisien.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran menterinya untuk menelusuri kembali APBN dan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) agar pelaksanaan anggaran efisien.

Prabowo mengakui jumlah 48 kementerian di masa pemerintahannya terbilang besar. Namun, Ia tak mempermasalahkan hal tersebut selama para menteri bekerja dengan efisien.

Sebab itu, Ia meminta menteri keuangan, menteri koordinator, dan semua menteri untuk mempelajari DIPA di masing-masing kementeriannya.

"Saya minta detail, kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ujar Prabowo saat membuka sidang perdana kabinet, Rabu (23/10).

Menurutnya, pemerintah harus memberi contoh. Ia bilang fokus pemerintah adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. 

Baca Juga: Prabowo: Yang Tak Mendukung Makan Bergizi Gratis, Silakan Keluar dari Kabinet

"Jangan mengada-ada. Studi banding, belajar pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," tegas Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan, di masa pemerintahannya membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Tugas mereka adalah memonitor semua program dan semua proyek yang akan dilancarkan. 

Prabowo juga membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Badan ini akan mempelajari, mengikuti semua program-program perlindungan sosial, dan program bantuan ke bagian golongan rakyat yang masih perlu bantuan. 

"Bukan saya ingin mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian, tidak. Tapi saya ingin membantu, dimana ada bottleneck, di mana ada kesulitan segera kita atasi," jelas Prabowo.

Prabowo menyinggung soal birokrasi pemerintah yang terbilang ribet dan terkenal lambatnya. Bahkan ada pembicaraan oleh rakyat bahwa birokrasi pemerintah sering mempersulit, bukan mempermudah keperluan rakyat.

Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah.

"Ini saya minta kepada menteri-menteri sekarang, mari lebih berani, lebih tidak ragu memberi pelayanan terbaik kepada rakyat," ucap Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Bidik Pajak Konsumsi Rp 945,1 Triliun di Tengah Lesunya Daya Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×