Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi industri manufaktur terlihat semakin membaik pada bulan terakhir di tahun 2020. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Desember 2020 sebesar 51,3 atau naik dari 50,6 pada bulan November 2020.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, sebenarnya kinerja industri sudah mulai terlihat pada pertengahan tahun 2020.
“Indikasi sudah kelihatan di Juni dan Juli. terus, mereka membeli mesin untuk pengolahan dan datang pada bulan November 2020 dan Desember 2020 sehingga produksi meningkat pada akhir tahun,” ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (4/1).
Dari industri plastik sendiri, pembatasan aktivitas yang terjadi di tahun 2020 tidak terlalu menekan aktivitas produksi. Pasalnya, sudah ada substitusi barang dari yang semula impor, menjadi dalam negeri.
Baca Juga: PMI Manufaktur ekspansi di akhir 2020, ini kata ekonom INDEF
“Biasanya di-supply impor, tetapi akhirnya industri dalam negeri yang mensubstitusi kelangkaan kontainer. Jadi ini yang menyebabkan industri hulu dan hilir plastik masih baik,” tambah Fajar.
Sementara ke depannya, Fajar optimistis kalau industri manufaktur bisa tetap berdaya. Optimisme ini disokong oleh prospek vaksin yang sudah akan mulai dilakukan di tahun ini.
Menurut Fajar, dengan prospek vaksin ini sudah akan bisa mendongkrak optimisme masyarakat sehingga akan lebih getol dalam melakukan konsumsi dan meningkatkan permintaan.
Baca Juga: Kemenperin: PMI Manufaktur Indonesia terus melaju