Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi dalam negeri menunjukkan performa gemilang pada kuartal III-2025.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 279,4 triliun atau setara 56,9% dari total realisasi investasi nasional sebesar Rp 491,4 triliun.
Angka ini sekaligus melampaui kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) yang hanya mencapai 43,1%.
Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, mengatakan pertumbuhan PMDN mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Baca Juga: BKPM Mencatat Realisasi Investasi pada Kuartal III-2025 Sebesar Rp 491,4 Triliun
“Kalau kita lihat, yang di dalam negeri pertumbuhannya lebih cepat daripada yang di luar negeri. Ini karena para investor memiliki confidence tinggi terhadap kondisi dalam negeri,” ujar Rosan dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2025 di Jakarta, Jumat (17/10).
Rosan menuturkan, lima sektor utama menjadi pendorong utama laju PMDN kali ini. Sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi memimpin dengan nilai Rp 40,3 triliun atau 14,4% dari total PMDN.
Disusul sektor pertambangan sebesar Rp 38,4 triliun (13,7%), jasa lainnya Rp 25,4 triliun (9,1%), perdagangan dan reparasi Rp 25,1 triliun (9%), serta sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp 23,2 triliun (8,3%).
Dari sisi wilayah, Jawa Barat mencatat investasi PMDN tertinggi dengan Rp 41,8 triliun atau 15% dari total, diikuti DKI Jakarta sebesar Rp 40,8 triliun (14,6%) dan Kalimantan Timur Rp 23,5 triliun (8,4%).
Baca Juga: Realisasi Investasi Asing Kuartal III-2025 Terendah Sejak Pandemi 2020, Ini Sebabnya
Secara keseluruhan, wilayah luar Jawa kembali mendominasi realisasi investasi dengan porsi 54,1%, sementara Jawa menyumbang 45,9%. Menurut Rosan, hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pemerataan investasi di luar Pulau Jawa.
“Alhamdulillah, penyebaran investasi di luar Jawa kini lebih mendominasi. Harapannya investasi tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” tuturnya.
Salah satu wilayah yang mencatat kontribusi besar adalah Sulawesi Tengah, terutama dari proyek hilirisasi mineral yang terus berkembang pesat.
Meski kondisi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian dan tantangan geopolitik, Rosan tetap optimistis tren positif investasi di Indonesia akan berlanjut.
Baca Juga: Laba Bersih Bali Towerindo Sentra (BALI) Naik 32,16% di Kuartal III-2025
“Kita lihat tren ke depannya juga sudah terjadi revisi meningkat dari World Bank. Kita harapkan pertumbuhannya terus meningkat,” katanya.
Selain faktor stabilitas dan iklim investasi yang kondusif, Rosan juga menilai Indonesia memiliki keunggulan dari sisi sumber daya manusia.
“Kita sedang berada dalam bonus demografi dengan talenta yang besar. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas SDM, termasuk dengan membuka ruang magang di BUMN maupun lembaga lainnya,” pungkasnya.
Selanjutnya: Ada Teh Jahe, Ini 8 Minuman Terbaik untuk Dikonsumsi Ketika Flu
Menarik Dibaca: Ada Teh Jahe, Ini 8 Minuman Terbaik untuk Dikonsumsi Ketika Flu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News