Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Kemarin, listrik di sebagian wilayah Jawa bagian barat tiba-tiba saja padam akibat terganggunya pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Cilegon. Sebabnya, ada salah satu komponen di gardu induk Suralaya yang rusak. Akibatnya, PLN terpaksa mengambil listrik dari pembangkit lain untuk mengganti pasokan dari Suralaya.
Namun, Direktur PLN Jawa-Madura-Balia, Murtaqi Syamsuddin, tidak menjelaskan secara terperinci mengenai komponen yang rusak di jaringan tegangan ekstra tinggi tersebut. "Ini sebenarnya bukan komponen jaringan yang besar, tapi vital," ungkapnya.
Karena gardu induk bermasalah, sistem pengamanan otomatis jaringan milik PLN langsung bekerja mengisolir arus listrik dari pembangkit di Suralaya. Otomatis, sebagian pasokan listrik hilang. Akibatnya, listrik di wilayah Jakarta, sebagian Banten dan Jawa Barat sempat padam selama dua hingga empat jam.
Murtaqi membantah kabar ada ledakan di Suralaya. "Tidak ada gardu ataupun alat yang meledak," katanya. Yang terdengar sebagai ledakan oleh penduduk itu sebenarnya adalah flash over atau lompatan listrik akibat sistem pengamanan jaringan yang terpaksa memutus listrik aliran dari Suralaya. "Pemutusan ini untuk mencegah kerusakan seluruh jaringan listrik," ujarnya.
Murtaqi juga membantah kabar, Suralaya kolaps akibat tidak ada pasokan batubara. "Pasokan batubara untuk seluruh PLTU aman," katanya.
Untuk mengganti pasokan listrik yang hilang dari Suralaya, PLN terpaksa menghidupkan seluruh turbin dari enam pembangkit yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Grati, PLTGU Tambak Lorok, PLTGU Muara Tawar, PLTGU Gresik, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata dan PLTA Saguling.
Sebagian turbin di pembangkit-pembangkit itu selama ini memang tidak semuanya diaktifkan untuk berjaga-jaga jika ada kondisi darurat. Wilayah yang listriknya sempat padam akhirnya pulih. "Ini supaya jangan sampai ada pemadaman tambahan akibat pasokan yang kurang pada saat beban puncak di malam hari," ujarnya.
Sampai berita ini naik cetak, PLN masih berusaha untuk memperbaiki kerusakan di Suralaya. Murtaqi tidak bisa memprediksi apakah perbaikan akan bisa cepat selesai atau memakan waktu lama. "Masih harus kami periksa kerusakannya," katanya.
Ia juga belum bisa menjelaskan kerugian PLN akibat putusnya aliran listrik ini. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah "Terus mengupayakan pemulihan PLTU Suralaya sehingga pasokan listrik ke pelanggan dapat pulih seperti semula," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News