Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut, partainya sudah mengerucutkan dua nama untuk kader yang masuk dalam Pilpres 2019. Hal ini diungkapkan oleh Mahfudz Siddiq saat ditemui di Cikini Jakarta Pusat, Rabu (18/7).
Adapun sempat terjadi perdebatan terkait sembilan nama kader PKS yang masuk dalam bursa Pilpres PKS, salah satunya adalah Anis Matta. Tiba-tiba saja muncul nama Anies Baswedan yang disebut-sebut akan maju dalam Pilpres yang diusung oleh PKS.
Namun, demikian Mahfudz menegaskan, bahwa konflik ini sudah berakhir sejak PKS resmi mengerucutkan dua nama kadernya.
“Kalau persoalan pak Anis Matta itu awalnya ribut karena persoalan dalam capres sembilan itu. Dan saya pikir ribut-ribut mengenai kontestasi capres sudah selesai ketika sudah dikerucutkan menjadi dua nama,” katanya.
“Tapi yang jelas sudah menerima dua nama itu, pimpinan PKS juga sudah membenarkan itu. Ya sudah berarti tidak ada lagi gesek-gesekan di dalam kontestasi capres PKS,” tambahnya.
Mahfudz selanjutnya mengatakan bahwa nama Anies Baswedan tidak ada dalam dua nama yang sudah dikerucutkan. Ini artinya secara jelas Anies tidak akan diusung PKS.
“Tinggal dua nama itu dan tidak ada nama pak Anies,” ungkapnya.
Mahfudz lantas menyebutkan bahwa sejauh ini Anis Matta tidak pernah membicarakan tekait Anies Baswedan. Hal itu muncul dari pembicaraan Sohibul dan Mardani Ali Sera.
“Oh enggak, pak Anis Matta enggak pernah nyebut nama Anies Baswedan, justru yang pernah menyebut nama pak Anies Baswedan itu kan pak Sohibul dan Mardani. Kalau yang saya lihat respon kader PKS itu tetap mereka menginginkan yang jadi cawapres itu satu dari sembilan orang, kalau sekarang satu dari dua orang,” ujarnya.
Adapun dua nama yang dikerucutkan adalah Salim Segaf Aljufri dan Ahmad Heryawan dari Sembilan kader yang masuk bursa PKS, Hidayat Nur Wahid, M Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, Anis Matta, Irwan Prayitno, Salim Segaf Aljufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News