Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Persiapan pemerintah untuk menggelar konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) pada pertengahan tahun mendatang tinggal menunggu pelaksanaan. PT Pertamina (Persero) menyatakan siap menjadi koordinator konversi tersebut di wilayah Jawa dan Bali.
VP Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadi pengelola. "Sejak awal kami telah tawarkan ke pemerintah agar diberi kesempatan. Kalau tidak ada leader, akan seperti sebelumnya, dulu pernah berdiri 32 stasiun BBG, sekarang tinggal 6 unit karena tidak ada konsumennya," ujarnya, Kamis (22/12).
Menurut Harun, pelaksanaan konversi harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan perlu ada sebuah instansi sebagai pelaksananya. Program yang bertujuan untuk menghemat konsumsi BBM bersubsidi tersebut harus dapat mencontoh dari program konversi dari minyak tanah ke elpiji yang dikoordinasi oleh pihaknya.
Harun mengatakan, Pertamina telah merencanakan tiga program agar pelaksanaan konversi dapat berjalan maksimal. Pertama, Pertamina akan meminta pemerintah agar menetapkan harga BBG sesuai mekanisme pasar, yaitu dari Rp 3.100 per liter menjadi Rp 4.100 per liter atau hampir setara dengan premium.
Namun, pemerintah tetap harus memberikan subsidi berupa pengadaan alat konversi (conversi cit). "Dengan itu, tidak perlu ada lagi subsidi pemerintah dan memberi margin yang cukup bagi para pemain di hulu migas, hilir migas, maupun penyedia transmisi gas," katanya.
Kedua, Pertamina juga siap untuk menyiapkan infrastruktur distribusi BBG kepada masyarakat, berupa pembangunan stasiun induk (mother) dan stasiun penyalur (daughter). Menurutnya, hal itu akan memudahkan penyaluran BBG hanya melalui kontainer yang dapat berpindah lokasi. "Kalau dulu, BBG sangat bergantung dengan pipa bawah tanah," jelasnya.
Terakhir, konversi BBM ke BBG juga harus disinkronisasikan dengan pemenuhan kebutuhan gas alam cair atau Liquefied natural gas (LNG) untuk keperluan domestik. Menurutnya, mulai April 2012, Pertamina akan memulai pengaliran pertama stasiun LNG yang berlokasi ada di Jakarta. Dengan begitu, kebutuhan sekitar 100 ribu kendaraan di Jakarta dapat terpenuhi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H Legowo mengatakan, rencana program konversi BBM ke BBG akan diberlakukan untuk angkutan umum di wilayah Jawa dan Bali tahun depan. Menurutnya, konversi tersebut masih dalam pengkajian lintas kementerian.
Dia juga bilang, pemerintah akan berencana menunjuk pemerintah sebagai koordinator program konversi itu. itu. "Setelah ada persetujuan, nanti tinggal menunggu persetujuan dewan," ujar Evita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News