Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah akan menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk membangun kilang minyak. Penugasan ini akan diberikan payung hukum berupa peraturan presiden (perpres).
Montty Girianna, Deputi Menko Perekonomian Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan, pemerintah berencana menugaskan Pertamina untuk membangun proyek kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.
Untuk itu, kata Montty, kini pemerintah tengah menyusun rancangan perpres pembangunan kilang. Ia menambahkan, pemerintah juga tengah merumuskan fasilitas yang akan diberikan bagi Pertamina untuk membangun proyek kilang itu.
Maklum, pembangunan kilang masuk dalam kategori industri hulu yang membutuhkan investasi cukup besar. Hanya saja, Montty belum mau merinci jenis insentif yang akan diberikan ke Pertamina.
"Mungkin jaminan untuk pinjaman (langsung), penyertaan modal negara (PMN) atau syukur kalau Pertamina tidak perlu apa-apa (dari pemerintah)," tutur Montty, Senin (23/11).
Catatan saja, pemerintah kini tengah menyusun perpres tentang Pembangunan Kilang. Targetnya rancangan beleid ini bisa rampung pada akhir 2015. Nantinya, calon beleid ini akan mengatur beberapa hal. Salah satunya tentang aturan main pembangunan kilang minyak.
"Apakah nantinya kilang minyak akan dibangun Pertamina, swasta, atau dengan APBN, nanti ada aturan mainnya," kata Montty. Pemerintah memang menargetkan bisa membangun kilang untuk mengurangi ketergantungan impor minyak.
Beberapa kilang yang akan dibangun antara lain di Tuban dan Bontang. Untuk diketahui, rancangan Perpres tentang Pembangunan Kilang Minyak ini masuk dalam daftar paket kebijakan ekonomi jilid I yang dikeluarkan pemerintah pada September lalu.
Sejatinya, beleid ini ditargetkan bisa terbit pada pekan kedua September 2015, sehingga bisa disosialisasikan mulai Oktober 2015.
Vice President Coorporate Comunication PT Pertamina Wianda Pusponegoro bilang, Pertamina siap untuk segera melaksanakan penugasan dari pemerintah. Makanya, ia berharap agar payung hukumnya segera rampung.
"Kami sangat menantikan itu, untuk mendukung kami dalam koordinasi dan mendapat persetujuan dari lintas kementerian," katanya, baru-baru ini.
Sebelumnya, Heflin, Staf Ahli Gubernur Kalimantan Timur Bidang Ekonomi, Percepatan Infrastruktur dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam bilang, proyek kilang minyak Bontang sudah mulai dilirik investor.
Setidaknya, sudah ada empat investor besar yang menyatakan minat untuk mengerjakan proyek senilai Rp 60 triliun itu. Salah satunya, Syekh Said Al Husaini, investor asal Arab yang siap menggelontorkan dananya dalam proyek ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News