kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Menguat, PMI Manufaktur Indonesia April 2022 Tercatat 51,9


Kamis, 05 Mei 2022 / 14:13 WIB
Permintaan Menguat, PMI Manufaktur Indonesia April 2022 Tercatat 51,9
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja manufaktur Indonesia tampak tangguh pada April 2022. S&P Global Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 tercatat 51,9, atau meningkat dari 51,3 pada bulan Maret 2022.

Dengan capaian ini, berarti terlihat ada peningkatan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama delapan bulan berturut-turut. Bahkan, tingkat peningkatan pada bulan April 2022 merupakan yang tercepat sejak Januari 2022.

“Produksi manufaktur dan permintaan baru tampak meningkat cepat seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi. Ini memberikan kesempatan bagi penyerapan tenaga kerja dan menunjukkan adanya daya beli yang meningkat,” tulis lembaga tersebut, Rabu (4/5) waktu setempat.

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I 2022 Meningkat, Ini Kata Ekonom

S&P Global kemudian memerinci, produksi manufaktur pada bulan April 2022 tampak meningkat lebih cepat. Ini menunjukkan adanya permintaan masyarakat yang lebih tinggi sehingga menciptakan pertumbuhan pesanan baru yang juga meningkat sejak Maret 2022.

Permintaan ekspor juga tampak meningkat secara solid, meski memang beberapa perusahaan melaporkan ada imbas dari perang Rusia dan Ukraina, yang kemudian menekan pertumbuhan permintaan dari luar negeri. 

Sebagai buah dari pertumbuhan bisnis baru, perusahaan manufaktur di Indonesia kemudian meningkatkan jumlah tenaga kerja. Tingkat penciptaan lapangan kerja merupakan yang tercepat dalam sejarah survei karena perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan produksi yang lebih tinggi.

Aktivitas pembelian juga meningkat di bulan April 2022, di tengah laporan kondisi permintaan yang lebih kuat dan persyaratan output yang lebih tinggi. Ini pun menyebabkan peningkatan stok pembelian, dengan beberapa produsen juga meningkatkan persediaan pra produksi untuk menjaga pasokan.

Sedangkan tingkat persediaan pasca produksi hanya naik sedikit di seluruh sektor pengoalahn Indonesia, karena para pengusaha manufaktur menunjukkan tingkat produksi secara luas diimbangi oleh pengiriman kepada mitra.

Sayangnya, kendala pasokan masih ada pada bulan April 2022, akibat perpanjangan waktu pengiriman dari pemasok. Dengan adanya kekurangan pemasok atau keterlambatan transportasi, ini menyebabkan perpanjangan waktu tunggu.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Melonjak di Kuartal I-2022, Ini Kata Pengamat

Pada saat yang sama, tekanan harga meningkat karena inflasi biaya input dan harga output meningkat di bulan April 2022. Produsen Indonesia melaporkan biaya yang lebih tinggi untuk input, termasuk bahan baku dan bahan bakar yang kemudian diteruskan pada konsumen. Tingkat inflasi ini juga termasuk yang tercepat dalam sejarah survei.

Lebih lanjut, sentimen bisnis sektor manufaktur secara keseluruhan tetap positif. Para produsen mengharapkan perbaikan lebih lanjut baik dalam pertumbuhan industri pengolahan dan pertumbuhan ekonomi.

Sayangnya, rata-rata tingkat kepercayaan bisnis berkurang dari bulan Maret 2022 bahkan ke level di bawah rata-rata selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×