kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Perluasan Kepesertaan Jaminan Hari Tua (JHT) Terus Didorong


Jumat, 29 November 2024 / 14:20 WIB
Perluasan Kepesertaan Jaminan Hari Tua (JHT) Terus Didorong
Dalam diskusi Social Security Summit 2024, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Sudarto, menegaskan pentingnya jaminan sosial sebagai upaya memastikan pekerja dapat hidup layak di masa tua. Dok. BPJS Ketenagakerjaan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam diskusi Social Security Summit 2024, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Sudarto, menegaskan pentingnya jaminan sosial sebagai upaya memastikan pekerja dapat hidup layak di masa tua.  

"Setelah bekerja, seharusnya tidak ada kecemasan karena adanya jaminan sosial," ujar Sudarto, mengingatkan pentingnya Jaminan Hari Tua (JHT) bagi pekerja aktif seperti dikutip Jumat (29/11/2024).  

Ia mendorong percepatan perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Hingga Oktober 2024, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan tercatat 40,83 juta, jauh dari total 150 juta pekerja formal dan informal.  

Baca Juga: Pemain Fintech Lending Terus Dorong Laba

"Yang ikut jaminan pensiun mungkin hanya 14 juta, sementara peserta JHT sekitar 16 juta dari total 140-145 juta pekerja. Jangan sampai saat pensiun kita hanya mengandalkan bansos, karena ini akan membebani APBN," tegas Sudarto.  

Hal serupa diungkapkan peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, I Gede Dewa Karma Wisana. Ia menyoroti pentingnya memiliki pendapatan di hari tua, mengingat pengeluaran lansia cenderung lebih besar dari pendapatan.  

"Kami di demografi sangat peduli soal siklus hidup. Kita perlu mempersiapkan dividen dari bonus demografi yang ada," jelasnya.  

I Gede mengajak pekerja produktif untuk mempersiapkan masa tua melalui JHT. 

Baca Juga: Mengenal Program Tabungan Hari Tua yang Dikelola Taspen

"Strateginya adalah memastikan penduduk produktif saat ini tidak hanya memiliki pendapatan cukup, tapi juga mampu mempersiapkan hari tua, sehingga konsumsi mereka tetap tercukupi lewat pendapatan atau investasi," ujarnya.  

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Deny Yusyulian menyampaikan, JHT merupakan salah satu  tabungan bagi pekerja untuk dapat memenuhi kehidupan yang layak Di usia senja. 

Hasil pengembangan JHT berada di atas bunga rata-rata perbankan hal ini tentu menjadi modal utama seluruh pekerja untuk sejahtera dimasa tuanya dengan Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan.

Selanjutnya: Harga Pangan Terkini di Sulawesi Utara Jumat (29/11): Jagung dan Cabai Keriting Naik

Menarik Dibaca: Kumpulan Ide Tanaman Natal Terbaik untuk Membuat Rumah Terlihat Meriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×