kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Perbaikan ekonomi negara mitra dagang jadi angin segar bagi ekspor kuartal II 2021


Senin, 10 Mei 2021 / 16:49 WIB
Perbaikan ekonomi negara mitra dagang jadi angin segar bagi ekspor kuartal II 2021
ILUSTRASI. Perbaikan ekonomi negara mitra dagang jadi angin segar bagi ekspor kuartal II 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, kondisi perekonomian negara-negara mitra dagang utama di Indonesia seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan masih terus menunjukkan pemulihan pada kuartal II-2021.

Pemulihan tersebut merupakan lanjutan kinerja ekonomi yang solid sejak kuartal I-2021. Di mana, China berhasil tumbuh positif 18,3% yoy, AS tumbuh positif tipis 0,4%, dan Korea Selatan tumbuh 1,8%.

“Hingga kini indikator terkini menunjukkan pemulihan dan ini tak lepas dari besaran stimulus yang masih berlanjut dan akses ke vaksinasi yang sangat baik, ditambah low base effect karena pandemi di tahun lalu,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (10/5).

Hal ini tentu akan berpeluang untuk menaikkan ekspor Indonesia di kuartal II-2021 dengan cukup signifikan karena berpotensi adanya peningkatan permintaan dari negara-negara tersebut.

Baca Juga: BI proyeksi inflasi Mei 2021 sebesar 0,15%

Tak hanya itu, Faisal juga memandang potensi peningkatan ekspor datang dari tren kenaikan harga komoditas andalan ekspor Indonesia.

Namun, ia mengingatkan adanya risiko yang datang dari tsunami Covid-19 di India. Apalagi, secara ekspor, besar ekspor Indonesia ke India berada di kisaran 7% dari total ekspor dengan konditas utama batubara dan CPO.

Tentu dengan penutupan aktivitas ekonomi di negara gajah putih tersebut bisa menurunkan volume ekspor Indonesia. Namun kabar baiknya, penurunan volume ini masih bisa diselamatkan oleh peningkatan harga komoditas.

Ke depan, Faisal tetap mengimbau pemerintah untuk tetap waspada akan kasus Covid-19 varian baru. Jangan sampai, Indonesia diterjang badai Covid-19 baru yg memiliki daya tular tinggi.

Karena, bila ini terjadi di Indonesia, tak hanya ekspor saja yang keok tetapi sendi perekonomian juga akan terganggu sehingga pemulihan ekonomi Indonesia akan terdampak.

“Pemerintah harus memperhatikan ini. Namun, sejauh ini pemulihan ekonomi sudah terlihat sehingga di paruh kedua masih dengan asumsi ekspor meningkat dan impor ikut meningkat karena permintaan naik, sehingga surplus neraca dagang akan mengecil,” tandasnya

Selanjutnya: Ini kesiapan grup konglomerasi memasuki industri bank digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×