kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penyelidik KPK geledah ruang banggar lama DPR


Jumat, 10 Februari 2012 / 12:27 WIB
Penyelidik KPK geledah ruang banggar lama DPR
ILUSTRASI. Maybank Kim Eng memperkirakan, pada tahun 2021 dan tahun 2022 hasil marketing sales CTRA bisa tumbuh masing-masing sebesar 11% dan 12%. Pada tahun 2020, CTRA membukukan marketing sales sebesar Rp 5,5 triliun, turun 10% secara year on year (yoy).


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di ruang Badan Anggaran (Banggar) lama yang terletak di Gedung Nusantara 1, pada Jumat (10/2). Berdasarkan pantauan KONTAN, lebih kurang sebanyak sepuluh orang petugas KPK meneliti beberapa dokumen. Mereka datang ke DPR sekitar pukul 10.00 berpakaian rompi berwarna krem bertuliskan KPK.

Sejauh ini belum diketahui, dokumen apa saja yang diperiksa dan akan dibawa tim penyelidik KPK. Hingga kini, penyelidikan di Ruang Banggar lama DPR masih berlangsung dan bersifat tertutup. Penyidikan oleh tim penyidik KPK ini terkait dengan proyek renovasi ruang Banggar baru yang berada di Gedung Nusantara II, yang menelan anggaran hingga Rp 20,3 miliar. Anggaran renovasi Ruang Banggar baru tersebut, diduga terdapat penyelewengan berupa penggelembungan atau mark up dana.

Sebelumnya, Badan Kehormatan DPR menilai, anggaran sebesar Rp 20,3 miliar tersebut tidak patut untuk ruangan yang hanya seluas 700 meter persegi. Apalagi barang-barang yang dibeli seperti kursi, lampu, karpet, dan perangkat audio visual diimpor dari luar negeri.

Pekan lalu, seperti rekomendasi Badan Kehormatan beberapa barang seperti kursi dan lampu diganti dengan produk lokal. Sekretariat Jenderal DPR menghabiskan sekitar Rp 5 miliar untuk penggantian barang tersebut. Sementara barang-barang yang diganti diambil lagi oleh pihak kontraktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×