kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Penyelidik KPK geledah ruang banggar lama DPR


Jumat, 10 Februari 2012 / 12:27 WIB
Penyelidik KPK geledah ruang banggar lama DPR
ILUSTRASI. Maybank Kim Eng memperkirakan, pada tahun 2021 dan tahun 2022 hasil marketing sales CTRA bisa tumbuh masing-masing sebesar 11% dan 12%. Pada tahun 2020, CTRA membukukan marketing sales sebesar Rp 5,5 triliun, turun 10% secara year on year (yoy).


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di ruang Badan Anggaran (Banggar) lama yang terletak di Gedung Nusantara 1, pada Jumat (10/2). Berdasarkan pantauan KONTAN, lebih kurang sebanyak sepuluh orang petugas KPK meneliti beberapa dokumen. Mereka datang ke DPR sekitar pukul 10.00 berpakaian rompi berwarna krem bertuliskan KPK.

Sejauh ini belum diketahui, dokumen apa saja yang diperiksa dan akan dibawa tim penyelidik KPK. Hingga kini, penyelidikan di Ruang Banggar lama DPR masih berlangsung dan bersifat tertutup. Penyidikan oleh tim penyidik KPK ini terkait dengan proyek renovasi ruang Banggar baru yang berada di Gedung Nusantara II, yang menelan anggaran hingga Rp 20,3 miliar. Anggaran renovasi Ruang Banggar baru tersebut, diduga terdapat penyelewengan berupa penggelembungan atau mark up dana.

Sebelumnya, Badan Kehormatan DPR menilai, anggaran sebesar Rp 20,3 miliar tersebut tidak patut untuk ruangan yang hanya seluas 700 meter persegi. Apalagi barang-barang yang dibeli seperti kursi, lampu, karpet, dan perangkat audio visual diimpor dari luar negeri.

Pekan lalu, seperti rekomendasi Badan Kehormatan beberapa barang seperti kursi dan lampu diganti dengan produk lokal. Sekretariat Jenderal DPR menghabiskan sekitar Rp 5 miliar untuk penggantian barang tersebut. Sementara barang-barang yang diganti diambil lagi oleh pihak kontraktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×