kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab Kemenperin optimistis industri manufaktur tumbuh 3,95% pada 2021


Senin, 28 Desember 2020 / 15:59 WIB
Penyebab Kemenperin optimistis industri manufaktur tumbuh 3,95% pada 2021
ILUSTRASI. Penyebab Kemenperin optimistis industri manufaktur tumbuh 3,95% pada 2021


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksi industri manufaktur akan tumbuh positif pada tahun 2021. Hal ini dengan asumsi bila pandemi Covid-19 bisa dikendalikan.

"Pada tahun 2021, dengan asumsi Pandemi Covid-19 dapat dikendalikan, tentu dengan sudah ada vaksin salah satunya, sehingga aktivitas ekonomi sudah kembali pulih, kami memproyeksikan bahwa pertumbuhan Industri manufaktur di Indonesia pada 2021 akan tumbuh 3,95%, mendekati 4%," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam konferensi pers, Senin (28/12).

Agus optimistis, seluruh subsektor industri manufaktur akan mampu tumbuh positif di tahun mendatang.

Baca Juga: IHSG menguat 1,41% ke 6.093 di akhir perdagangan Senin (29/12)

Agus tak memungkiri pertumbuhan industri manufaktur masih akan mengalami kontraksi sebesar 2,22%. Meskipun sudah terjadi tren perbaikan industri manufaktur dalam beberapa waktu terakhir. Diharapkan, perbaikan ini pun terus berlanjut hingga triwulan IV 2020.

"Walaupun dalam 2 kuartal terakhir mengalami perbaikan, tetap akan terkontraksi dengan perbaikan pertumbuhan sebesar -2,22%. Ini proyeksi kami di penghujung tahun 2020 nanti yang tinggal beberapa hari," ujar Agus.

Dia melanjutkan, subsektor industri yang diproyeksikan tumbuh positif sepanjang 2020 adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri logam dasar, juga industri makanan.

Selanjutnya: Akomodasi pekerja buruk, Malaysia bakal tuntut pembuat sarung tangan terbesar kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×