kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Penyaluran MBG Masih Minim, Target 82,9 Juta Penerima Tahun 2025 Bisa Tercapai?


Rabu, 02 Juli 2025 / 16:42 WIB
Penyaluran MBG Masih Minim, Target 82,9 Juta Penerima Tahun 2025 Bisa Tercapai?
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym. Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan lantaran masih jauh dari target penerima manfaat yang ditetapkan.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan lantaran masih jauh dari target penerima manfaat yang ditetapkan. Bahkan, pemerintah menyebut realisasi anggaran untuk program itu baru mencapai Rp5 triliun hingga Semester I/2025.

Padahal, sepanjang tahun ini pemerintah mengucurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 71 triliun. Artinya, penyerapan anggaran MBG tercatat baru mencapai 7,1% dari alokasi yang tersedia.

Menanggapi hal itu, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin berpandangan bahwa target penyaluran MBG dapat menjangkau sebanyak 82,9 juta penerima manfaat pada tahun ini tidak akan tercapai.

Baca Juga: Kepala BGN Buka Suara Terkait Minimnya Penerima Program Makan Bergizi Gratis

“Tidak akan tercapai. Perlu waktu lama untuk mewujudkan. Idealnya memang tidak perlu dicapai, angka tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita,” jelasnya kepada KONTAN, Rabu (2/7).

Lebih lanjut, Wijayanto memproyeksi lambatnya penyaluran itu dikarenakan program MBG masih belum memiliki perencanaan yang matang. Baik dari sisi pendanaan maupun sisi operasional.

Sehingga, tambah Wijayanto, sangat logis apabila target penyaluran MBG kepada 82,9 juta penerima tidak akan tercapai.

“Target sebesar 83 juta itu terlalu bombastis, barangkali perlu waktu 10 tahun untuk mencapai tingkatan itu,” tambahnya.

Pada saat yang sama, Wijayanto turut menyoroti adanya tren pergeseran prioritas pendanaan yang dilakukan pemerintah. Hal itu terjadi mengingat kondisi fiskal nasional yang kian berat.

Untuk itu, dia memberikan catatan bahwa pemerintah perlu segera melakukan perbaikan rencana demi mempercepat laju penyaluran MBG.

“Dalam tahun-tahun mendatang ekonomi dunia dan discal kita akan sangat menantang. Perlu rekalibrasi MBG dan menjadikannnya program yang mentargetkan siswa dari keluarga miskin dan berada di daerah miskin,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat, realisasinya baru mencapai Rp 5 triliun hingga semester I atau Juni 2025. Realisasi anggaran itu baru menyasar sebanyak 5,58 juta penerima dari target 17,9 juta.

“Penerimanya baru 5,58 juta total dari 17,9 juta yang ditargetkan. Sedangkan angkanya adalah Rp 5 triliun dari Rp 71 triliun,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Selasa (1/7).

Sementara itu, realisasi anggaran ini juga telah disalurkan kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur umum yang telah beroperasi sampai dengan 30 Juni sebanyak 1.863.

Adapun dari target 17,9 juta orang, terdiri dari 15,5 juta anak sekolah, 2,4 juta orang ibu hamil atau menyusui dan balita.

Sri Mulyani membeberkan, pada semester II 2025 ini, pemerintah menargetkan agar pelaksanaan MBG bisa disalurkan sepenuhnya kepada 82,9 juta penerima manfaat dan 30.000 SPPG.

“Presiden mengharapkan agar pelaksanaan MBG akan mencapai 82,9 juta dan 30.000 SPPG. Jadi ini akan menjadi tantangan di semester II,” ungkapnya.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Makan Bergizi Gratis Masih Minim, Capai Rp 5 Triliun Per Juni 2025

Selanjutnya: Biar Gak Kena Masalah di Bea Cukai, Kenali Aturan Baru Barang Pindahan

Menarik Dibaca: Dividen YUPI Dipatok Rp 187 per saham, Potensi Yield Sekitar 8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×