kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.864   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.405   22,37   0,30%
  • KOMPAS100 1.127   6,08   0,54%
  • LQ45 882   6,28   0,72%
  • ISSI 225   0,33   0,15%
  • IDX30 452   3,92   0,88%
  • IDXHIDIV20 540   4,01   0,75%
  • IDX80 128   0,90   0,71%
  • IDXV30 131   1,02   0,79%
  • IDXQ30 149   0,85   0,57%

Penjualan Eceran Pada Oktober 2024 Diperkirakan Melambat, Ini Penyebabnya


Selasa, 12 November 2024 / 10:45 WIB
Penjualan Eceran Pada Oktober 2024 Diperkirakan Melambat, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Konsumen berbelanja kebutuhan pokok di sebuah toko swalayan di Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024). Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang melambat secara tahunan,


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang melambat secara tahunan, dan masih mengalami kontraksi secara bulanan.

Mengacu survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0% year on year (yoy). Pertumbuhan IPR melambat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,8% yoy.

Sementara secara bulanan, IPR diperkirakan masih mengalami kontraksi 0,5% month to month (mtm), namun kontraksi tersebut mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 2,5% mtm.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, kinerja penjualan eceran secara tahunan, ditopang oleh peningkatan penjualan pada kelompok barang budaya dan rekreasi yang bulan sebelumnya mengalami kontraksi, pada Oktober 2024 diperkirakan tumbuh 0,2% yoy.

Baca Juga: Keyakinan Melorot Lagi, Duit Tabungan Terusik

Kemudian, didorong suku cadang dan aksesori tumbuh sebesar 6,3% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,5% yoy, serta sub kelompok sandang yang diperkirakan tumbuh 2,2% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,5% yoy.

Sementara itu, IPR makanan, minuman dan tembakau diperkirakan melambat menjadi 3% yoy, bahan bakar kendaraan bermotor melambat jadi 6,5% yoy, peralatan informasi dan komunikasi terkontraksi lebih dalam menjadi 29,4% yoy, perlengkapan rumah tangga lainnya masih diperkirakan mengalami kontraksi 4,1% yoy, dan barang lainnya diperkirakan masih terkontraksi 1,6% yoy.

Secara bulanan, penjualan eceran membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5% mtm. Perbaikan didorong oleh kenaikan penjualan Subkelompok Sandang yang diperkirakan tumbuh 1% mtm dari bulan sebelumnya mengalami kontraksi.

Kemudian didorong juga oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya yang diperkirakan tumbuh 2,9% mtm, dari bulan sebelumnya mengalami kontraksi 2,9% mtm, serta suku cadang dan aksesori  yang diperkirakan tumbuh sebesar 1% mtm, didukung oleh kelancaran distribusi.

Lebih lanjut, Denny menyampaikan, Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Desember 2024 dan Maret 2025 diperkirakan meningkat.

“Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2024 dan Maret 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 152,6 dan 169,4, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,3 dan 155,9,” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11).

Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024 dan bulan Ramadan pada Maret 2025.

Baca Juga: Keyakinan Konsumen Menurun pada Oktober 2024, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×