Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang melambat secara tahunan, dan masih mengalami kontraksi secara bulanan.
Mengacu survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0% year on year (yoy). Pertumbuhan IPR melambat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,8% yoy.
Sementara secara bulanan, IPR diperkirakan masih mengalami kontraksi 0,5% month to month (mtm), namun kontraksi tersebut mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 2,5% mtm.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, kinerja penjualan eceran secara tahunan, ditopang oleh peningkatan penjualan pada kelompok barang budaya dan rekreasi yang bulan sebelumnya mengalami kontraksi, pada Oktober 2024 diperkirakan tumbuh 0,2% yoy.
Baca Juga: Keyakinan Melorot Lagi, Duit Tabungan Terusik
Kemudian, didorong suku cadang dan aksesori tumbuh sebesar 6,3% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,5% yoy, serta sub kelompok sandang yang diperkirakan tumbuh 2,2% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,5% yoy.
Sementara itu, IPR makanan, minuman dan tembakau diperkirakan melambat menjadi 3% yoy, bahan bakar kendaraan bermotor melambat jadi 6,5% yoy, peralatan informasi dan komunikasi terkontraksi lebih dalam menjadi 29,4% yoy, perlengkapan rumah tangga lainnya masih diperkirakan mengalami kontraksi 4,1% yoy, dan barang lainnya diperkirakan masih terkontraksi 1,6% yoy.
Secara bulanan, penjualan eceran membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5% mtm. Perbaikan didorong oleh kenaikan penjualan Subkelompok Sandang yang diperkirakan tumbuh 1% mtm dari bulan sebelumnya mengalami kontraksi.
Kemudian didorong juga oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya yang diperkirakan tumbuh 2,9% mtm, dari bulan sebelumnya mengalami kontraksi 2,9% mtm, serta suku cadang dan aksesori yang diperkirakan tumbuh sebesar 1% mtm, didukung oleh kelancaran distribusi.
Lebih lanjut, Denny menyampaikan, Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Desember 2024 dan Maret 2025 diperkirakan meningkat.
“Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2024 dan Maret 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 152,6 dan 169,4, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,3 dan 155,9,” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11).
Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024 dan bulan Ramadan pada Maret 2025.
Baca Juga: Keyakinan Konsumen Menurun pada Oktober 2024, Ekonom Ungkap Penyebabnya
Selanjutnya: Indonesian President Starts U.S. Visit with Call to Trump Ahead of Biden Meeting
Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Fitur Pencarian Gambar Terbalik di WhatsApp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News