kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Eceran Diprediksi Merosot dari Tahun Lalu, Ini Kata Pengusaha


Kamis, 12 Mei 2022 / 17:38 WIB
Penjualan Eceran Diprediksi Merosot dari Tahun Lalu, Ini Kata Pengusaha
ILUSTRASI. Warga berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada April 2022 diyakini meningkat secara bulanan. Ini terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia (BI) April 2022 yang sebesar 219,3 atau naik 6,8% mom dari 205,3 pada bulan Maret 2022. 

Namun, meski meningkat secara bulanan, sayangnya bila dibandingkan dengan kinerja penjualan April 2021, penjualan eceran pada April tahun ini diperkirakan turun 0,5% yoy. 

Dari kacamata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, penurunan kinerja penjualan eceran pada April 2022 secara tahunan ini memang dipengaruhi oleh beberapa hal. 

“Seperti pelonggaran atas kemudahan mudik, pelonggaran bepergian ke luar negeri, kenaikan harga-harga akibat ketidakpastian global, serta kebijakan di bidang perpajakan,” ujar Alphon kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9). 

Alphonzus kemudian memerinci. Pada bulan April tahun ini memang bertepatan dengan bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Nah, dengan adanya pelonggaran ketentuan mudik, kemudian membuat alokasi belanja masyarakat, khususnya masyarakat menengah bawah untuk terbagi menjadi dua, yaitu untuk belanja dan biaya mudik. 

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Sedangkan pada tahun 2021, alokasi belanja masyarakat bisa sepenuhnya ke belanja di toko ritel. Pasalnya, pada tahun lalu pemerintah masih mengimbau masyarakat untuk tidak mudik agar menekan potensi penularan Covid-19. 

Sehubungan dengan hal ini, ketentuan untuk bepergian ke luar negeri juga sudah mulai longgar. Plus, negara-negara di luar Indonesia juga sudah mulai membuka diri untuk para wisatawan mancanegara.

Dengan adanya kondisi ini, maka banyak masyarakat kelas menengah atas untuk melancong ke luar negeri sehingga tidak lagi berbelanja di dalam negeri, tapi di luar Indonesia. Ini juga yang kemudian mengurangi kinerja penjualan eceran pada April 2022. 

Kemudian, kenaikan harga-harga akibat ketidakpastian global juga mempengaruhi kinerja penjualan ritel. Belum lagi, ada peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% oleh pemerintah yang dianggap memberi andil pada penurunan kinerja penjualan ritel pada April 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×