Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada Desember 2024 diperkirakan tumbuh baik secara tahunan maupun bulanan.
Mengacu survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 yang diprakirakan mencapai 220,3 atau secara tahunan tumbuh 1,0% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menilai, peningkatan tersebut terutama bersumber dari kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 7,4% yoy, makanan, minuman dan tembakau 2,6% yoy, dan bahan bakar kendaraan bermotor 2,7% yoy.
Sementara itu, secara bulanan penjualan eceran diprakirakan terakselerasi dengan pertumbuhan sebesar 5,1% month to month (mtm), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,4% mtm.
Baca Juga: Kemenperin Bakal Tekan Rokok Ilegal
“Kelompok dengan pertumbuhan tertinggi adalah subkelompok sandang 8,1% mtm, diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,5% mtm, serta suku cadang dan aksesori 3,4% mtm, sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru,” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/1).
Secara bulanna, berdasarkan informasi responden, peningkatan tersebut didorong pleh permintaan masyarakat yang meningkat menjelang perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru.
Lebih lanjut, bila dilihat secara kuartalan, pada kuartal IV 2024 kinerja penjualan eceran diperkriakan tetap tumbuh. Indeks penjualan eceran IV 2024 diperkirakan tumbuh 1,1% yoy, lebih rendajh dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5% yoy.
Denny menyampaikan, dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Februari 2025 diprakirakan meningkat, sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada Mei 2025 diprakirakan menurun.
Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari 2025 sebesar 160,2, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH pada periode sebelumnya sebesar 157,8 sejalan dengan rata-rata historis kenaikan harga menjelang bulan Ramadan pada 3 tahun terakhir.
“Sementara itu, IEH Mei 2025 tercatat sebesar 151,1, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 165,4 seiring dengan normalisasi permintaan pasca-HBKN Idulfitri,” ungkapnya.
Baca Juga: OJK Minta Bank Waspadai Risiko Pasar dan Likuiditas di Tengah Ketidakpastian Global
Selanjutnya: Ini Program Utama Bank Mandiri dalam Melayani Nasabah Pensiunan
Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Naik Empat Hari, Menuju Kenaikan 1,26% Sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News