CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.140   -74,83   -1,04%
  • KOMPAS100 1.092   -10,71   -0,97%
  • LQ45 871   -4,83   -0,55%
  • ISSI 215   -3,21   -1,47%
  • IDX30 447   -1,43   -0,32%
  • IDXHIDIV20 540   0,19   0,03%
  • IDX80 125   -1,23   -0,97%
  • IDXV30 135   -0,31   -0,23%
  • IDXQ30 149   -0,31   -0,21%

Pengusaha lebih senang kalau Trump menang pilpres AS karena alasan ini


Rabu, 04 November 2020 / 17:46 WIB
Pengusaha lebih senang kalau Trump menang pilpres AS karena alasan ini
ILUSTRASI. People watch the U.S. Presidential election early results from a bar in San Diego, California, U.S., November 3, 2020. REUTERS/Mike Blake


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menyoroti potensi tekanan ekonomi dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Terutama bila calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menang. Benny menyebut berdasarkan rekam jejak, kondisi bisnis Indonesia ke AS tak cukup baik bila Partai Demokrat memimpin.

Benny memprediksi hubungan antara AS dan China akan lebih baik bila Biden menang. Sehingga ekspor yang sempat dipersulit pada masa pemerintahan Donald Trump saat ini akan lebih terbuka.

"Sehingga Indonesia dan lainnya akan tersaingi," ujar Benny saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/11).

Baca Juga: Trump tiba-tiba minta proses penghitungan suara disetop dan tuding terjadi penipuan

Tidak hanya itu, Benny juga menyebut akan ada ancaman terhadap ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia ke AS. Hal itu lantaran kebijakan hijau yang digaungkan oleh Biden.

AS disampaikan Benny akan menggunakan minyak nabati yang berasal dari tanaman lain. Antara lain minyak kedelai, bunga matahari, dan jagung.

Sementara itu bila Trump kembali memimpin AS, Benny menduga tekanan yang terjadi antara AS dan China akan terus terjadi. Sehingga ada peluang bagi Indonesia.

"Indonesia dapat kesempatan investasi dari China pindah ke Indonesia untuk produk barang diekspor ke AS," terang Benny.

Sebagai informasi pada tahun 2019 lalu total ekspor Indonesia ke AS sebesar US$ 17,84 miliar. Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 6,22 miliar.

Sedangkan pada periode Januari hingga Agustus 2020 ini Indonesia mencatatkan nilai ekspor US$ 13,5 miliar ke AS. Angka tersebut naik 2,64% dari periode yang sama tahun 2019 sebesar US$ 13,16 miliar.

Selanjutnya: Ini plus minus bagi Indonesia andai Donald Trump atau Joe Biden jadi Presiden AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×