Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar rupiah makin perkasa menjelang akhir pekan. Di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,6% ke level Rp 13.185 per dollar AS pada penutupan perdagangan Jumat (8/9), menguat 0,93% dibanding penutupan hari sebelumnya. Ini adalah posisi terkuat rupiah sejak 11 November 2016.
Sejalan, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan penguatan kurs rupiah ke level Rp 13.284 per dollar AS dari sebelumnya Rp 13.331 per dollar AS. Aliran dana masuk ke pasar obligasi domestik menjadi salah satu pendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap greenback.
Akankah penguatan rupiah ini berlanjut ke depan?
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyatakan, bagi pihaknya, yang terpenting adalah kurs rupiah stabil. Mirza bilang, rupiah yang terlalu lemah juga tidak bagi importir, meski bisa mendorong ekspor.
Sementara rupiah yang terlalu kuat juga bisa mendorong impor sehingga tidak melakukan produksi di dalam negeri. Hal ini akan mengganggu neraca perdagangan
"Rupiah yang bagus gimana? yang mencerminkan ekuilibrium ekonomi, fundamental ekonomi, mendukung neraca dagang surplus, menjaga inflasi rendah. Bukan berarti rupiah menguat terus bagus buat ekonomi," kata Mirza saat ditemui di Kompleks BI, Jumat (8/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News