kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengaruhi Cadangan Devisa, Ekspor Batubara Diperkirakan Turun


Rabu, 09 Februari 2022 / 13:08 WIB
Pengaruhi Cadangan Devisa, Ekspor Batubara Diperkirakan Turun
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Priok, Kamis (3/2/2022). Pengaruhi Cadangan Devisa, Ekspor Batubara Diperkirakan Turun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan kembali mengalami penurunan pada periode Februari dan Maret 2022.

Adapun, Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa pada Januari 2022 sebesar US$ 141,3 miliar, turun dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$ 144,9 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan bahwa pelarangan ekspor batubara pada Januari 2022 turut mempengaruhi posisi cadangan devisa pada periode tersebut.

Baca Juga: Akan Naik, Inilah Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Tahun 2022

Kebijakan tersebut diperkirakan telah mendorong penurunan ekspor batubara sebesar US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar dari kondisi normal pada kisaran US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar.

“Dengan penurunan kinerja ekspor tersebut maka akan mendorong penurunan devisa hasil ekspor. Meskipun demikian, kinerja ekspor dan devisa hasil ekspor bulan Februari diperkirakan akan cenderung kembali meningkat mengingat pemerintah sudah mulai merelaksasi pelarangan ekspor batubara tersebut.” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (8/2/2022).

Dia memaparkan, dari sisi aliran modal, tercatat net capital inflow sebesar US$$ 143,2 juta di pasar saham dan obligasi pada Februari 2022. Di samping itu, investor asing membukukan net inflow sebesar US$ 425 juta di pasar saham, sementara di pasar obligasi, kepemilikan investor asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) tercatat turun US$ 283 juta.

Baca Juga: Kementerian ESDM-PLN Pastikan COD Pembangkit EBT Sesuai Jadwal

Sementara itu, cadangan devisa dalam 1 hingga 2 bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan, terutama disebabkan oleh tekanan Dolar Amerika Serikat akibat tapering dari the Fed. Di sisi lain, tekanan permintaan dari sisi impor juga diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.

“Namun, pasca-kenaikan suku bunga Fed, diperkirakan tekanan asing akan cenderung lebih terbatas, sehingga cadangan devisa diperkirakan kembali meningkat hingga akhir 2022,” pungkas Josua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×