kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat sebut kepala daerah harus pro aktif soal vaksinasi


Selasa, 31 Agustus 2021 / 19:17 WIB
Pengamat sebut kepala daerah harus pro aktif soal vaksinasi
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 di Posyandu Kampung Bali, Jakarta, Senin 930/8/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat kebijakan publik Joshua Ginting meminta kepada kepala daerah untuk bergerak pro aktif melakukan vaksinasi di daerahnya masing-masing. Sikap pro aktif ini jelas dia, kepala daerah mengejar alokasi vaksin dari Kementerian Kesehatan.

"Kepala daerah harus bergerak pro aktif dalam mengejar alokasi vaksin dari Kementerian Kesehatan bagi daerahnya. Kalau hanya menunggu yakinlah tingkat vaksinasi pasti akan rendah, " kata Joshua dalam keterangannya, Selasa (31/8).

Selanjutnya, kepala daerah harus melakukan kerjasama dengan tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Sehingga vaksinasi bisa mencapai target. "Kerjasama kepala daerah dengan tokoh agama, tokoh masyarakat akan efektif dalam mengejar target vaksinasi," kata dia. 

Selain itu, untuk mempercepat target vaksinasi perlu menggunakan pendekatan linguistik dan melibatkan peran dari kelompok masyarakat adat. "Bayangkan bila pendekatan ini berjalan masif. Upaya vaksinasi untuk 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tidak akan rumit untuk dicapai. Dengan cara ini pula kita bisa memicu lagi mobilitas masyarakat dan melangsungkan percepatan pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 31 Agustus: Ada penambahan vaksinasi 1,36 juta dosis

Selain itu juga, ia sepakat dengan Menko PMK terkait percepatan capaian vaksinasi membutuhkan kerja sama yang sangat erat serta peran seluruh elemen bangsa. "Saya sepakat dengan pak Menko. Saya mendukung, vaksinasi membutuhkan kerja sama yang sangat erwt dan peran seluruh elemen bangsa, " ucap dia. 

Sementara itu, Pemerintah Indonesia menerima kedatangan vaksin COVID-19 sebanyak total 15,2 juta dosis dari produsen AstraZeneca dan Sinovac dalam tiga gelombang, pada Senin siang,

"Ada dua jenis produksi vaksin yang telah datang, dari AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis serta Sinovac sebanyak lima juta dosis," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy. 

Muhadjir mengatakan kedua vaksin tersebut berupa produk jadi. Sedangkan dari vaksin Sinovac sekitar 9,2 juta dosis berupa bahan baku. "Vaksin ini merupakan kedatangan tahap ke-43, 44, 45 dan masih akan dilanjutkan dengan kedatangan vaksin-vaksin berikutnya," katanya.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali diperpanjang, 25 daerah masih berstatus level 4, tapi bukan Jakarta

Muhadjir mengatakan, kehadiran vaksin di Tanah Air adalah bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional."Sampai tanggal 26 Agustus 2021, capaian vaksinasi dosis pertama adalah sebesar 28,53%, sedangkan vaksin dosis kedua sebesar 16,02%," katanya.

Menurut Muhadjir percepatan capaian vaksinasi membutuhkan kerja sama yang sangat erat serta peran seluruh elemen bangsa. "Karenanya pemerintah mengajak semua pihak baik itu organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, para tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, para pelaku usaha swasta, organisasi-organisasi swadaya masyarakat dan relawan untuk terus bahu membahu bekerja sama demi suksesnya vaksinasi nasional ini," katanya.

Selanjutnya: UPDATE Corona di Jakara Selasa (31/8), positif 399, sembuh 529, meninggal 29

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×